Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penemuan Jasad Dosen Perempuan di Sukoharjo, Berawal dari Bercak dan Bau Darah

Kompas.com - 25/08/2023, 07:31 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Penemuan jasad seorang dosen perempuan di perumahan Graha Tempel di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Kamis (24/8/2023) membuat geger warga. 

"Informasi dari Polsek pukul 13.32 WIB ada penemuan mayat di perumahan kondisi tergeletak seorang diri. Untuk inisial W, 34 tahun," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, Kamis (24/8/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Baca juga: Dosen Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Sukoharjo, Ada Bekas Sayatan di Pipi Korban

Dia mengatakan informasi dari tetangga korban, dosen perempuan tersebut mengajar di sebuah universitas negeri di Sukoharjo.

"Keterangan sementara, info dari keterangan tetangga seperti itu (dosen)," ungkapnya.

Saat ini jenazah perempuan tersebut berada di Rumah Sakit Moewardi Solo untuk dilakukan otopsi.

Berawal dari bercak dan bau darah

Jasad dosen perempuan berinisial W tersebut ditemukan seorang mandor tukang bangunan, Indriyono. Dia mengatakan awalnya ada teman korban yang meminta kunci karena ingin mengecek rumah. 

Baca juga: Perempuan yang Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Perumahan Sukoharjo Dosen UIN Raden Mas Said

"Ada teman yang mau mengecek rumah dari tadi tidak bisa. Lalu meminta kunci ke saya, karena rumah ini kan masih dalam perawatan saya," ujar Indriyono.

Saat masuk rumah teman korban menemukan adanya bercak darah. Melihat hal tersebut, teman korban langsung keluar dan menyampaikan kepada Indriyono.

"Dari keterangan temannya W, ditemukan sudah ada bercak darahnya. Perasaan saya sudah enggak enak, saya ketuk-ketuk pintunya saya panggil-panggil tidak ada respons," katanya. 

Dia pun mengecek dengan melihat dari atap. Menurutnya, di bawah kasur tampak ada sesuatu dan bercak darah.

Baca juga: Warga Perumahan di Sukoharjo Digegerkan Temuan Mayat di Rumah, Diduga Korban Kekerasan

Benar saja, jasad korban ditemukan di bawah kasur lantai dekat minibar. Dia juga mencium bau darah. 

"Ada bau anyir darah," tandasnya.

Diduga korban kekerasan

Saat ini kepolisian Sukoharjo masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab tewasnya korban. Sebab, W diduga menjadi korban pembunuhan.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit menduga W merupakan korban kekerasan. Namun hal tersebut masih berupa dugaan sementara. 

"Ini masih dugaan saja, kalau dugaan bisa macam-macam. Entah itu pacaran karena cemburu, entah itu iri atau seperti apa. Namun kita belum tahu," kata Sigit.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KRONOLOGI Temuan Mayat Dosen Perempuan di Tempel Sukoharjo, Diketahui dari Bercak dan Aroma Darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com