Di awal-awal masa pembinaan, G sempat frustrasi.
Dia sempat berpikir akan terkurung lama dan tidak akan diterima lagi di masyarakat saat bebas nanti.
Namun, di tempat tersebut, G mengaku diperlakukan dengan baik. Banyak pihak memberinya dukungan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
"Pelajaran yang kami terima dari orang-orang luar yang datang dan juga para pembina kami di sini, tentu menjadikan bekal nanti ketika kami keluar akan menjadi lebih baik dan berubah," kata G.
Selama menjalani pembinaan, G tetap memperjuangkan pendidikannya. Di dalam LPKA Klas 1 Kupang, G mengikuti pendidikan kejar paket C bersama rekannya yang lain.
Ada fasilitas ruang kelas dan perpustakaan dalam LPKA tersebut.
"Saya sekarang kelas 2 SMA. Teman kelas Saya ada sembilan orang. Kami belajar di dalam kelas setiap hari Senin hingga Kamis," ungkap dia.
Selain pendidikan, G juga rajin mengikuti kegiatan lainnya seperti membuat kerajinan, main musik dan olahraga tinju, serta kegiatan kerohanian.
Semua kegiatan itu kata G, rutin dilakukan setiap hari. Meski masih lama menjalani masa pembinaan, tetapi G tetapi optimistis cita-citanya sebagai pendeta bisa terwujud karena dukungan dari semua pihak, mulai dari keluarga, teman, warga yang sering berkunjung.
Juga peran dari para pembina di LPKA Kupang.
G pun selalu mengingatkan rekan-rekannya yang lain untuk tetap optimistis mengejar cita-cita dan berubah menjadi manusia yang lebih baik setelah bebas nanti.
Pelaksana Tugas Kepala LPKA Kupang Gidion Pally, mengatakan, jumlah anak-anak binaan LPKA Kupang sebanyak 29 orang.