JAMBI, KOMPAS.com - Sebanyak 24 tahanan Polres Batanghari, Jambi, melarikan diri pada Senin (15/11/2021) lalu. Pelarian 24 tahanan tersebut ketahuan gara-gara empat orang tahanan kembali ke lapas dan mengetuk pintu depan lantaran enggan kabur.
Ditemui Kompas.com, Kepala Lapas Anak Batanghari Jambi M Doloksaribu mengatakan 24 tahanan yang kabur itu bukan tahanan Lapas Anak, tapi tahanan Polres Batanghari.
Sebanyak 24 tahanan Polres Batanghari itu pun bukan dititipkan, melainkan memang Polres Batanghari menumpangkan tahanannya karena sedang renovasi gedung.
Baca juga: Pencuri Ribuan Buku Nikah di Jambi Ditangkap, Pelaku Beraksi hingga Pulau Jawa
Gedung dari Lapas, penjagaan dari Polres
Doloksaribu mengatakan, ada kesepakatan antara Polres dan Lapas Anak soal tumpangan 24 tahanan. Pihak Polres mengirimkan surat dan kemudian dibahas.
Selanjutnya ada kesepakatan bahwa semua hal terkait 24 tahanan itu, mulai dari penjagaan dan seterusnya, dari Polres.
Sementara gedungnya dari Lapas Anak. Semua tahanan tak masuk ke Lapas Anak tapi ditempatkan di sebuah gedung karena Lapas Batanghari dalam kondisi penuh.
"Jadi ruangannya itu 100 meter dari blok hunian kita. Mulai dari makanan, sanyo (mesin air), hingga CCTV itu punya Polres. CCTV-nya tidak terhubung dengan kami," kata Doloksaribu saat ditemui di Lapas Anak Batanghari, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Anak-anak di Jambi Bergelantungan pada Jembatan Rusak untuk Pergi ke Sekolah, Ini Penjelasan Kades
Tahanan kabur diduga rusak jendela
"Kalau CCTV kabarnya dimatikan. Tapi jelasnya Pak Kapolres yang lebih tahu itu," katanya.
Dia mengatakan karena letak gedung tempat tahanan itu 100 meter dan kondisi hujan waktu itu, suara pun tidak terdengar dari sana.
"Kalau kami memeriksa memang tidak ada petugas kepolisian," kata Doloksaribu saat ditanya soal penjagaan gedung yang mereka pinjamkan itu.
Empat tahanan kembali, sembunyi di air
Doloksaribu mengatakan mereka mengetahui ada tahanan kabur setelah ada empat tahanan yang kembali dan mengetuk pintu depan.
"Ada empat orang bilang 24 tahanan kabur. Mereka bilang mereka sembunyi di air agar tak terlihat tahanan lain yang kabur, (keempatnya) alu kembali ke lapas karena tidak mau kabur," tutur Doloksaribu.