Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Polisi di Kaltara Nyaris Jadi Korban Perkosaan Pelajar SMA

Kompas.com - 23/08/2023, 18:08 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - AT, ibu satu anak warga Jalan Manunggal Bhakti, Nunukan, Kalimantan Utara, berteriak histeris saat tiba tiba tubuhnya dipeluk pemuda yang diduga mabuk, Rabu (23/8/2023), sekitar pukul 00.30 wita.

Pemuda yang masih berusia belasan tahun tersebut masuk rumah AT tak lama setelah AT baru pulang ke rumahnya.

Baca juga: Korban Perkosaan Dikeluarkan dari Sekolah, Aktivis: Hak Anak Diabaikan

Diduga dalam keadaan mabuk, terduga pelaku menerobos masuk kamar korban di lantai dua, yang pintunya tidak terkunci.

"Dugaannya mabuk. Pemuda itu masih sekolah SMA dan merupakan tetangga korban,"ujar Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandya, melalui Kapolsek KSKP Nunukan, Ipda Rianto.

Korban yang sedang tidur miring sambil memeluk putrinya yang baru berusia 4 tahun ini pun, histeris dan melalukan perlawanan.

Melihat gelagat tidak menguntungkan, terduga pelaku langsung kabur.

Ia melompati anak tangga dan bergegas menuju pintu keluar untuk kabur.

"Kejadiannya di depan anak korban. Setelah itu, korban menelepon suaminya yang bertugas di Polsek Sebatik Barat, mengabarkan peristiwa yang dialaminya,"lanjutnya.

Baca juga: Operasi Pengangkatan Rahim Anak 16 Tahun Korban Perkosaan 11 Pria Tidak Jadi Dilakukan

Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek KSKP Nunukan.

Dari pengakuan korban, ia baru pulang bersama putri kecilnya setelah menyelesaikan sebuah urusan di luar rumah.

Saat itu, ia melewati kumpulan pemuda yang sedang minum minum, sambil mendengarkan musik dengan suara menghentak, tak jauh dari rumahnya.

Karena sudah larut malam, iapun menegur para pemuda tersebut, agar mengecilkan volume musik.

"Para pemuda itu menjauh sekitar 15 meter dari lokasi sebelumnya, dan tetap tidak mengecilkan suara musiknya. Putri korban sempat meneriaki mereka supaya mengecilkan musik dari jendela,"jelasnya.


Korban kemudian meminta saudaranya untuk membelikannya nasi goreng, sehingga ia tak segera mengunci pintu rumah.

Demikian juga saat ia mendengar bunyi pintu terbuka, korban tak ambil peduli karena menyangka pesanan nasi gorengnya sudah datang.

"Kita kejar setelah korban melapor. Terduga pelaku langsung kami amankan, dan kita masih lakukan pemeriksaan, kita dalami motif dan niat terduga pelaku,"kata Rianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com