NUNUKAN, KOMPAS.com - AT, ibu satu anak warga Jalan Manunggal Bhakti, Nunukan, Kalimantan Utara, berteriak histeris saat tiba tiba tubuhnya dipeluk pemuda yang diduga mabuk, Rabu (23/8/2023), sekitar pukul 00.30 wita.
Pemuda yang masih berusia belasan tahun tersebut masuk rumah AT tak lama setelah AT baru pulang ke rumahnya.
Baca juga: Korban Perkosaan Dikeluarkan dari Sekolah, Aktivis: Hak Anak Diabaikan
Diduga dalam keadaan mabuk, terduga pelaku menerobos masuk kamar korban di lantai dua, yang pintunya tidak terkunci.
"Dugaannya mabuk. Pemuda itu masih sekolah SMA dan merupakan tetangga korban,"ujar Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandya, melalui Kapolsek KSKP Nunukan, Ipda Rianto.
Korban yang sedang tidur miring sambil memeluk putrinya yang baru berusia 4 tahun ini pun, histeris dan melalukan perlawanan.
Melihat gelagat tidak menguntungkan, terduga pelaku langsung kabur.
Ia melompati anak tangga dan bergegas menuju pintu keluar untuk kabur.
"Kejadiannya di depan anak korban. Setelah itu, korban menelepon suaminya yang bertugas di Polsek Sebatik Barat, mengabarkan peristiwa yang dialaminya,"lanjutnya.
Baca juga: Operasi Pengangkatan Rahim Anak 16 Tahun Korban Perkosaan 11 Pria Tidak Jadi Dilakukan
Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek KSKP Nunukan.
Dari pengakuan korban, ia baru pulang bersama putri kecilnya setelah menyelesaikan sebuah urusan di luar rumah.
Saat itu, ia melewati kumpulan pemuda yang sedang minum minum, sambil mendengarkan musik dengan suara menghentak, tak jauh dari rumahnya.
Karena sudah larut malam, iapun menegur para pemuda tersebut, agar mengecilkan volume musik.
"Para pemuda itu menjauh sekitar 15 meter dari lokasi sebelumnya, dan tetap tidak mengecilkan suara musiknya. Putri korban sempat meneriaki mereka supaya mengecilkan musik dari jendela,"jelasnya.
Korban kemudian meminta saudaranya untuk membelikannya nasi goreng, sehingga ia tak segera mengunci pintu rumah.
Demikian juga saat ia mendengar bunyi pintu terbuka, korban tak ambil peduli karena menyangka pesanan nasi gorengnya sudah datang.
"Kita kejar setelah korban melapor. Terduga pelaku langsung kami amankan, dan kita masih lakukan pemeriksaan, kita dalami motif dan niat terduga pelaku,"kata Rianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.