Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 3 Sekawan Bunuh Temannya yang Tak Patungan Beli Miras, Tidak Dicurigai Saat Kuburkan Korban

Kompas.com - 16/08/2023, 12:11 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com - Tiga pria warga Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Serang, Banten nekat membunuh temannya berinisial Tohiri (33), Senin (14/8/2023).

Aksi ketiga pelaku berinisial MS (50), HM (25) dan SA (24) ini lantaran kesal kepada korban yang tak pernah patungan untuk membeli minuman keras (miras).

Kasat Reskrim Polres Serang AKP Dedi Mirza menambahkan, setelah mendapatkan identitas korban, akhirnya polisi melakukan penyelidikan dan diketahui korban terakhir bersama tiga orang pelaku.

Ketiga pelaku akhirnya ditangkap di rumahnya masing-masing. Mereka mengakui semua perbuatannya.

"Para pelaku ini bekerja sebagai buruh lepas, dan korban hubungannya teman pelaku yang sering pesta miras," ujar Dedi.

Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dikenakan pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun.

Baca juga: 3 Sekawan di Banten Bunuh Teman karena Tak Pernah Patungan Beli Miras

Kronologi

Kapolres Serang AKBP Wiwin Setiawan mengungkapkan, hubungan antara korban dan para pelaku adalah teman setongkrongan yang sering pesta minuman keras (miras).

Namun, korban kerap kali tidak ikut menyumbang untuk membeli miras jenis tuak. Korban pun merasa tersinggung dan marah kepada para pelaku.

Dalam kondisi mabuk, terjadilah pertengkaran yang menyebabkan korban tak sadarkan diri setelah menerima dua kali pukulan di wajahnya.

Korban yang tidak sadarkan diri dibawa pelaku menggunakan motor lalu dilempar ke sungai hingga ditemukan tewas mengambang oleh warga pada Senin (14/18/2023) pukul 06.30 WIB.

"Ketiga pelaku membawa korban ke pinggir kali di Kadikaran langsung menurunkan korban dan mendorongnya ke kali," ujar Wiwin.

Ikut bantu kuburkan korban

Baca juga: Usai Bunuh Temannya, 3 Sekawan Ikut Bantu Pemakaman Bersama Warga

Aksi ketiganya membunuh dengan cara membuang tubuh korban ke sungai tidak dicurigai warga.

Mereka ikut membantu menguburkan korban bersama keluarga dan warga setempat.

"Pelaku ikut membantu menggali kubur dan melakukan aktivitas lainnya jadi seolah olah tidak melakukan kejahatan terhadap korbannya," kata Wiwin kepada wartawan di kantornya, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Kualitas Udara Buruk, Industri di Banten Diminta Perbarui Teknologi ke Ramah Lingkungan

Namun, upayanya itu sia-sia karena penyidik Satreskrim Polres Serang berhasil mengungkap pelaku pembunuhan, lalu menangkap ketiganya tidak lama usai memakamkan korban.

Sementara itu, salah satu pelaku berinisial MS mengaku sempat ikut membantu proses pemakaman dengan ikut menggali tanah sebelum ditangkap.

"Iyah sempat ikut, setelah itu dibawa (ditangkap) sama polisi," ujar buruh harian lepas itu.

MS melakukan aksinya karena takut korban marah kepadanya karena dibilang tidak pernah patungan membeli tuak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Regional
Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Regional
Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Regional
Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com