Selain bergambar Soekarno, ada juga tulisan "Gold 24 K" serta tahun 1818.
Sementara itu Peneliti dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti mengatalan penemuan itu bukan yang pertama.
Sejumlah warga pernah menemukan logam berbentuk emas bergambar Presiden RI pertama tersebut di wilayah lain seperti di Kota Palembang, Kabupaten Musi Banyuasin, dan kawasan Air Sugihan.
"Memang sudah sering, ini bukan kejadian yang luar biasa. Kalau emas batangan seperti itu juga perlu diragukan, harus dicek dulu apakah benar kadar emasnya ada atau tidak," ujarnya.
Baca juga: Gali Fondasi Rumah, Warga Temukan Logam Bertuliskan Gold 24 K Bergambar Soekarno
Erwin (30), warga Desa Panapalan RT 03, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi mengaku menemukan benda diduga emas batangan pada Februari 2020.
Pada permukaan emas seberat 1 kilogram itu diklaim terdapat gambar Soekarno. Benda tersebut ditemukan secara tak sengaja di kebun duku di belakang rumajnya.
"Tidak sengaja terinjak. Bentuknya seperti batangan," kata dia.
Pada lempengan itu juga terdapat tanda tangan dan tulisan "Soekarno". Di bagian belakangnya, terdapat gambar garuda dan tulisan BI serta 999,9.
Sedangkan di bagian samping tertulis GOLD dengan huruf kapital dan angka 24 K. Usai menemukan lempengan itu, Erwin mengunggahnya ke akun Youtube.
"Ada yang tawar memang kemarin. Dia tawar sekitar Rp 750 juta," katanya.
Tapi oleh Erwin, tawaran itu ditolak. Jika benda temuannya tersebut tenyata merupakan milik negara, ia akan mengambalikannya.
Batangan logam dan kepingan koin tersebut diduga merupakan harta peninggalan Presiden pertama RI, Sukarno.
Yang pertama kali menemukan adalah Kepala Desa Pinceng Pute, Andi Yusril. Sang kades mengaku menggali tanah di kebun miliknya setelah mendapatkan wangsit melalui mimpi.
Namun Kasat Intel Polres Bone AKP Surahman menegaskan bahwa hal itu adalah hoaks.
Pihak kepolisian juga sudah memeriksa Pak Sudirman selaku Kepala Desa Pinceng Pute, Kecamatan Ajangale, Bone, Sulawesi Selatan yang sempat membuat kehebohan kepada warganya.
Setelah diperiksa Sudirman mengakui bahwa informasi yang dia buat adalah tidak benar dan menyebut barang barang tersebut merupakan milik orang lain yang akan dijual ke Kolektor.
SUMBER: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.