Suryadin menambahkan, kasus ini akan menjadi pembelajaran dan bahan evaluasi bersama instansi terkait untuk melakukan pengawasan secara ketat saat kegiatan pacuan kuda digelar.
Sebelumnya, seorang joki cilik tewas setelah terjatuh dari punggung kuda saat latihan.
Korban berinisial AB (12), warga Lingkungan Kampung Lewi, Kelurahan Rabangodu Utara, Kota Bima.
Bocah kelas 5 sekolah dasar (SD) tersebut tewas tidak lama setelah mendapat perawatan dari tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
"Dia jatuh di arena Panda saat latihan untuk persiapan lomba di Kota Bima," kata Junaidin, paman korban saat ditemui di rumah duka, Minggu.
Baca juga: Menguak Sejarah Pacuan Kuda dan Eksistensi Joki Cilik di Tanah Bima
Junaidin menjelaskan, insiden itu berawal saat korban dan joki cilik lainnya keluar dari garis star arena pacuan kuda Desa Panda.
Setelah lebih kurang 10 meter melaju kencang, kuda yang ditunggangi AB dan rekannya saling pepet hingga membuat korban jatuh terpental.
Akibat terbentur keras ke tanah, korban tak sadarkan diri hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil pemilik kuda yang ditumpangi AB.
"Dia jatuh sekitar 10 meter dari garis star. Setelah itu langsung dibawa sendiri oleh yang punya kuda ke rumah sakit," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.