Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelaparan di Papua, Pengamat: Kembalikan Pola Pertanian Era Soeharto

Kompas.com - 12/08/2023, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akan membangun gudang stok pangan dan infrastruktur lainnya untuk mengatasi bencana kelaparan yang menimpa warga di dua distrik di Provinsi Papua Tengah.

Pengamat meminta pemerintah mengembalikan "pola pertanian era Soeharto" agar bencana kelaparan tidak terulang lagi di Tanah Papua.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan membangun gudang stok pangan dan beberapa infrastuktur lainnya untuk mengatasi kelaparan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Pembangunan infrastruktur itu akan ditunjang dengan transfer teknologi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah makanan lokal, terutama umbi-umbian, yang merupakan bahan pokok bagi masyarakat pegunungan.

Baca juga: Geram Ada Pejabat yang Coba Tutupi Kelaparan di Papua Tengah, Menko PMK: Ini Mentolo

“Kita harapkan dia bisa menyetok sehingga nanti dia bisa membangun ketahanan pangan diri sendiri, kita hanya menyiapkan infrastrukturnya misalnya gudang,” kata Muhadjir.

Pengamat pertanian dari Universitas Papua, Mulyadi mengatakan langkah yang ditempuh pemerintah itu sudah bagus, tapi dia menekankan pola pertanian di Papua perlu diperbaiki agar bencana yang kerap terulang ini tidak lagi terjadi.

Mulyadi juga meminta pemerintah melibatkan banyak peneliti lokal Papua jika benar-benar ingin melakukan transfer teknologi.

“Mereka yang lebih tahu tentang kondisi di Papua. Selama ini kan peneliti banyak dari luar, misalnya dari IPB, dari UGM, yang masuk ke Papua,” kata Mulyadi kepada BBC News Indonesia, Jumat (11/08).

Baca juga: Menko PMK Ungkap Mahalnya Pengiriman Logistik ke Papua Tengah jika Pakai Jalur Udara

Yang terjadi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi bukan bencana kelaparan pertama di Papua.

Pada Agustus 2022, ratusan warga di pegunungan Kabupaten Lanny Jaya menderita kelaparan dan tiga orang meninggal dunia.

Penyebabnya sama, gagal panen yang terjadi akibat cuaca dingin saat musim kekeringan.

Membangun infrastruktur

Selain membangun gudang stok pangan, untuk jangka menengah, pemerintah juga memutuskan memperpanjang landasan pacu Bandara Sinak agar pesawat-pesawat berbadan besar yang membawa logistik bisa mendarat di bandara terdekat dari lokasi bencana.

Pemerintah juga akan membangun infrastruktur jalan dari Jayapura-Wamena hingga ke Sinak untuk memudahkan akses.

Saat ini bandara yang bisa diakses dengan pesawat besar, yang terdekat dengan Agandugume dan Sinak, adalah Bandara Timika. Muhadjir mengatakan satu kali penerbangan dari Timika ke dua distrik itu bisa menelan biaya Rp 35 juta.

Baca juga: Cegah Kelaparan di Papua Tengah, Pemerintah Teliti Varietas Umbi-umbian

"Kembalikan pola pertanian era Soeharto"

Pengamat mengatakan masyarakat Papua membutuhkan pendampingan dalam menggarap lahan pertanian (ilustrasi foto).Getty Images via BBC Indonesia Pengamat mengatakan masyarakat Papua membutuhkan pendampingan dalam menggarap lahan pertanian (ilustrasi foto).
Masyarakat Papua memiliki kearifan lokal sendiri ketika berbicara tentang pertanian dan bagaimana membuat stok yang bisa dikonsumsi dalam satu tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pelajar Tewas setelah Motornya Menabrak Pohon di TTU

Seorang Pelajar Tewas setelah Motornya Menabrak Pohon di TTU

Regional
Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi 'Online' Jadi Modusnya

Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi "Online" Jadi Modusnya

Regional
Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Regional
Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Karanganyar Mulai Dibangun

Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Karanganyar Mulai Dibangun

Regional
Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

Regional
Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Regional
19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

Regional
Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Regional
Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Regional
Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Regional
Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com