JAYAPURA, KOMPAS.com - Bencana kekeringan yang terjadi di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, membuat warga setempat mengalami gagal panen.
Karenanya, warga di daerah terdampak terancam mengalami kelaparan karena sebagian besar bahan pangan mereka berasal dari tanaman tersebut.
"Data sementara, 7.500 jiwa warga di kedua distrik terdampak kekeringan akibat gagal panen," ujar Plt Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Adrianus Alla, melalui keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: 6 Warga Meninggal akibat Kekeringan di Papua Tengah, Bantuan Masih Tertahan
Bencana yang merupakan dampak dari Badai El Nino tersebut, dikatakannya, mulai terjadi pada awal Juni 2023.
"Fenomena hujan es yang terjadi pada awal Juni menyebabkan tanaman warga yaitu umbi yang merupakan makanan pokok menjadi layu dan busuk. Setelah itu, tidak turun hujan sehingga tanaman warga mengalami kekeringan," kata Adrianus.
Kementerian Sosial, sambung Adrianus, sudah berusaha mengirimkan bantuan yang hingga kini masih berada di Distrik Sinak dan sebagian masih di Kabupaten Mimika.
Adapun jenis bantuan yang dikirimkan Kemensos adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar.
Lalu, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.
Baca juga: Kekeringan di Puncak Papua Tengah Diprediksi hingga September
Diketahui sebelumnya, Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan ada enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume.
"Bencana kekeringan telah menyebabkan enam orang meninggal dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Wandik.
Masalah lain muncul ketika bantuan bahan makanan belum dapat tersalurkan karena wilayah terdampak merupakan wilayah perlintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.