JAYAPURA, KOMPAS.com - Bencana kekeringan yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, belum teratasi karena bantuan yang dikirim pemerintah tidak dapat tersalurkan.
Faktor keamanan menjadi alasan mengapa hingga kini bantuan belum dapat dikirim ke lokasi bencana kekeringan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga kuat ada di lokasi tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan, salah satu solusi yang bisa diambil agar bantuan bisa segera diterima masyarakat adalah dengan memobilisasi masyarakat di lokasi bencana menuju Distrik Sinak dengan berjalan kaki.
Baca juga: 6 Warga Meninggal akibat Kekeringan di Papua Tengah, Bantuan Masih Tertahan
Distrik Sinak adalah lokasi terdekat yang sudah ada pos keamanannya.
"Kita mobilisasi masyarakat ini datang ke Sinak untuk bisa mengambil bahan pokok," ujarnya di Jayapura, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Berisiko Diserang KKB, Bantuan ke Lokasi Kekeringan di Puncak Papua Tengah Tertahan
Tetapi, hal itu juga berisiko terjadi gangguan keamanan apabila KKB menyusup di antara masyarakat.
"Saya harap mereka juga memfilter supaya pada saat mengambil bahan pokok, tidak ada oknum yang tidak memiliki kepentingan menyusup untuk mengambil bantuan bahan pokok itu," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan ada enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume.
"Bencana kekeringan telah menyebabkan enam orang meninggal dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Wandik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.