Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Studi Banding ke SATP, Bupati Willem Ingin Jajaki Kerja Sama untuk Pendidikan Anak Puncak

Kompas.com - 18/07/2023, 09:27 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Puncak, Papua, Willem Wandik bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Puncak dan rombongan melakukan studi banding ke Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Senin (17/7/2023).

SATP merupakan sekolah berpola asrama dengan fasilitas lengkap berstandar internasional. Sekolah milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) ini dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) Perwakilan Timika di Timika.

Kedatangan Bupati Willem dan rombongan disambut oleh manajemen SATP yang dipimpin Kepala Sekolah Johana Tnunay, termasuk Direktur Yayasan Pemberdayaan YPMAK Vebian Magal juga ikuta dalam kegiatan ini.

Saat kunjungan tersebut, Bupati Willem Wandik mengatakan, pihaknya ingin menjajaki kerja sama dengan YPMAK selaku pemilik SATP untuk menyambung pendidikan anak-anak di wilayahnya.

Baca juga: Dampak Buruk Anak Tidak Dapat Pendidikan Seks Sejak Dini

“Kami akan jajaki kerja sama dengan YPMAK dan sekolah ini (SATP). Apakah kami (bisa) titip anak-anak di sini (SATP) atau bangun sekolah berpola asrama, tapi tidak dalam jumlah besar. (Dengan begitu) pendidikan di Puncak tidak putus dan anak-anak tetap (bisa) belajar,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Willem mengungkapkan, studi banding ke SATP merupakan bagian dari rencana pihaknya ke depan, terkait masa depan anak-anak usia sekolah di Kabupaten Puncak,

Pasalnya, kata dia, kondisi keamanan di Kabupaten Puncak kurang kondusif hingga menyebabkan pendidikan di wilayah ini tidak berjalan dengan secara optimal.

Menurut Willem, kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap generasi masa depan Kabupaten Puncak.

Baca juga: Pesawat yang Tergelincir Dievakuasi, Bandara Aminggaru di Kabupaten Puncak Kembali Beroperasi

Oleh karenanya, hal tersebut menjadi perhatian penting bagi Willem beserta jajarannya. Dari masalah ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak mencari solusi agar anak-anak di wilayahnya bisa bersekolah di daerah yang aman. Salah satunya, menempuh pendidikan pola asrama di luar Puncak.

“Maka (dari itu) dilakukan kunjungan ke sekolah berpola asrama milik YPMAK. Saya tak bisa bicara lagi karena pengelolaan sekolah ini luar biasa. Ada masa depan di sini (SATP). sangat luar biasa sekali sekolah ini,” imbuh Willem.

Untuk diketahui, SATP adalah fasilitas pendidikan yang dibiayai dari dana 1 persen PT Freeport Indonesia. YPMAK selaku pemilik resmi menyerahkan pengelolaan kepada mitranya, yaitu YPL.

SATP berdiri di tanah seluas 9 hektar (ha), dengan fasilitas bangunan sekolah berkelas internasional. Sekolah ini sehari-hari menggunakan percakapan wajib bahasa Inggris.

Baca juga: Banyak Keluhan soal Tes Bahasa Inggris di BUMN, Erick Thohir: Kalau Sulit, Nanti Kita Lihat Standarnya

Selain itu, SATP dilengkapi dengan laboratorium bahasa Inggris, laboratorium komputer, laboratorium biologi, perpustakaan, ruang studio, ruang kesenian, lapangan olahraga, ruang klinik, hingga taman.

Menariknya lagi, SATP menyediakan siswa-siswi makan 5 kali sehari dengan makanan hasil olahan sendiri di dapur milik sekolah.

Respons positif YPMAK

Pada kesempatan yang sama, Direktur YPMAK Vebian Magal mengatakan, pihaknya siap mendukung peningkatan pendidikan di Kabupaten Puncak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com