Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelaparan di Papua Tengah, 6.000 Orang Mengungsi, BNPB Kirim 50 Ton Beras

Kompas.com - 01/08/2023, 15:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan 50 ton beras untuk warga Papua Tengah yang dilanda kelaparan. Total pengungsi akibat kelaparan ini sebanyak 6.000 warga.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan akan berangkat ke Papua Tengah bersama dengan Menko PMK Muhadjir Effendy.

"Ya ini kan saya mau berangkat ke sana memastikan sebetulnya ada masalah apa. Kalau jangka pendeknya sudah kita beri bantuan ya ke 6.000 pengungsi, Pak Menko PMK dengan kami juga akan datang ke sana malam ini," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto usai pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Yogyakarta, Selasa (1/8/2023). 

Baca juga: Helikopter BNPB yang Mendarat Darurat di Lahan Gambut Kalteng Sudah Dievakuasi

Suharyanto mengungkapkan tujuan ke Papua Barat bersama Menko PMK Muhadjir Effendy untuk penanganan kelaparan, baik penanganan jangka menengah maupun jangka panjang. Sehingga permasalahan kelaparan bisa teratasi. 

"Memang hampir setiap tahun terjadi itu karena masyarakat kan tinggal di ketinggian ketika terjadi fenomena El Nino di sana malah turun hujan es sehingga tanaman jagung itu mati," ucapnya. 

Menurut Suharyanto, BNPB telah mengirimkan berbagai bantuan untuk warga di Papua Tengah yang mengalami kelaparan. Salah satunya mengirimkan bantuan beras. 

Bantuan yang dikirimkan, lanjut Suharyanto, juga telah sampai di lokasi. 

"Kami sudah mengirim berbagai macam bantuan antara lain beras 50 ton, motor trail 3, makanan siap saji 3.000 paket, kemudian juga ada tenda, matras, selimut, dan barang-barang lainnya," ucapnya.

Baca juga: BNPB Kerahkan 31 Heli untuk Penanganan Karhutla di 6 Provinsi, Termasuk Kalsel

Suharyanto menuturkan, saat ini ada sekitar 6.000 orang yang mengungsi. Kebutuhan dasar para pengungsi, kata Suharyanto, dipastikan sudah terpenuhi. 

"Untuk yang masyarakat sekarang yang di pengungsian kebutuhan dasarnya, kebutuhan sehari-harinya kami pastikan terpenuhi, tapi tentu saja kan tidak hanya jangka pendek. Karena kejadian ini setiap terjadi di akhir-akhir tahun seperti ini ketika ada terjadi ada musim yang ekstrem ini," jelasnya. 

Upaya pendistribusian bantuan ke warga masyarakat tidak mudah. Sebab, selain medannya yang sulit, juga karena masih adanya gangguan dari KKB. 

"Jadi untuk mendistribusikan logistik itu hanya ada dua jalan yaitu lewat pesawat udara dan lewat sepeda motor dan jaraknya itu berjam-jam lewat sepeda motor itu. Nah kadang-kadang pada saat pendistribusian logistik lewat udara ini diganggu oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) sehingga itu juga yang menghambat," ungkapnya. 

Oleh karena itu, BNPB berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk pengamanan proses pendistribusian bantuan kepada masyarakat. 

"Tapi TNI juga sudah turun, Kementerian Sosial juga turun, mudah-mudahan kehadiran saya dan Pak Menko PMK besok sudah sampai di sana itu sudah bisa menemukan inti masalahnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com