PANGKALANBUN, KOMPAS.COM - Helikopter BNPP yang mendarat darurat di lahan gambut, Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arsel, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng) telah berhasil dievakuasi pada Kamis (27/7/2023). Diketahui, helikopter tersebut mendarat darurat pada Rabu (26/7/2023).
Tim gabungan yang terdiri TNI dan Polri serta Tim Resceu dari Lanud Iskandar, berhasil menjangkau lokasi pendaratan darurat helikopter tersebut pada Rabu (26/7/2023) malam. Sementara proses evakuasi dan pengecekan mesin, dilakukan keesokan harinya.
Baca juga: Helikopter BNPB Mendarat Darurat di Lahan Gambut Kalteng, Awalnya Pilot Merasakan Gangguan Getaran
"Pukul 08.74 Wita dari Pangkalan Bun, perkiraan 11.17 sampai di Banjarmasin," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Thoyib, Jumat (28/7/2023).
Dia mengatakan helikopter asal Rusia itu mengangkut 6 orang. Menurutnya helikopter dengan tipe MI 8 MTV dengan reg.EX-08042, disewa oleh BNPB untuk misi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan.
Helikopter rencananya melakukan perjalanan dari di Palembang, Sumatera Selatan, menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Lalu dilanjutkan ke di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Rabu (26/07) yang lalu.
Pada saat lepas landas dari Palembang, sekitar pukul 01.20 WIB, Helikopter dalam kondisi normal. Namun sekitar pukul 05.09 WIb, pilot merasakan gangguan getaran. Akhirnya pilot memutuskan landing di any open area (AOA), tepatnya di lahan milik masyarakat, di kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Helikopter berhasil mendarat darurat dengan keadaan selamat. Saat dilakukan pendaratan darurat, helikopter tidak mengalami kerusakan.
Dia mengatakan lima orang awak pesawat yang berasal dari Rusia dan 1 orang dari Indonesia, juga dalam keadaan selamat.
"Saat pendaratan darurat semua ada dalam keadaan aman dan tidak ada korban jiwa", kata Ahmad Toyib.
Setelah mendarat darurat awak pesawat melakukan pemeriksaan terhadap mesin. Kemudian sambil menunggu tambahan bahan bakar untuk melakukan ground run, mesin pun dihidupkan.
"Adapun penyebab pasti dari pendaratan darurat helikopter tersebut, hingga kini masih dilakukan investigasi", pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.