PALEMBANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menambah sebanyak dua unit helikopter water bombing untuk memadamkan wilayah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sehingga, total helikopter water bombing yang dioperasikan di wilayah Sumatera Selatan saat ini mencapai enam unit.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, ditambahnya dua unit helikopter water bombing tersebut lantaran saat ini lokasi karhutla sudah menyebar luas di kawasan yang sulit dijangkau dari akses darat.
Baca juga: Ditangkap, Pelaku Karhutla di Dumai Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Sehingga, proses pemadaman yang paling memungkinkan adalah dengan menggunakan water bombing.
“Saat ini wilayah yang rawan terbakar mulai terpantau hot spot. Sehingga diperlukan tambahan heli untuk pemadam,”kata Ansori, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Titik Api Mulai Bermunculan, Pemprov Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Ansori menjelaskan, Helikopter jenis Bell-412 milik BNPB sudah dikerahkan untuk memadamkan karhutla di wilayah rawan yakni, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin yang berbatasan dengan Jambi, Muara Enim, Ogan Komering Ilir bahkan hingga ke Musi Rawas Utara.
Namun, karena waktu jelajah satu heli hanya empat jam proses pemadaman pun mengalami kendala.
Baca juga: Antisipasi Karhutla, BNPB Kerahkan Pesawat Modifikasi Cuaca Selama 15 Hari di Kalbar
“Karena batasan bahan bakarnya hanya empat jam, sehingga dengan penambahan dua unit heli ini bisa membantu proses pemadaman lebih cepat,”ujarnya.
Menurut Ansori, dua helikopter patroli saat ini selalu dioperasikan dari pagi hingga siang hari untuk memantau lokasi wilayah rawan terbakar. Heli patroli nantinya akan membantu proses pemadaman.
“Bila tim darat tak bisa mengakses lokasi maka helikopter water bombing yang melakukan pemadaman,”ungkapnya.