Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pegawai Magang Diduga Dianiaya Kabid BKD Lampung | Polemik Pernyataan Arsul Sani

Kompas.com - 11/08/2023, 06:28 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - AF, pegawai magang di Bidang Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung, harus menjalani perawatan di rumah sakit karena diduga dianiaya seniornya.

Seniornya berinisial DRZ menjabat Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Mutasi, dan Pemberhentian Pegawai di BKD Lampung. AF dan DRZ merupakan alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Penganiayaan dilakukan memakai tangan dan kaki. Saat dianiaya, mata korban dalam kondisi ditutup.

Berita lainnya, pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani membuat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah bertanya-tanya.

Arsul Sani sempat melontarkan pernyataan "jika Sandiaga tak cawapres".

Buntut adanya pernyataan itu, DPW PPP Jateng langsung meminta klarifikasi.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Kamis (10/8/2023).

1. Pegawai magang BKD Lampung diduga dianiaya dalam kondisi mata ditutup

Ilustrasi penganiayaan KOMPAS.com/LAKSONO HARI W Ilustrasi penganiayaan

Sejumlah pegawai magang BKD Lampung diduga dianiaya oleh DRZ, Kabid Pengadaan, Mutasi, dan Pemberhentian Pegawai. Seorang korban, AF, disebut mengalami luka terparah.

Penganiayaan terjadi di dalam gedung BKD pada Selasa (8/8/2023) malam. DRZ diduga tak sendirian, ia mengajak 8-10 kawannya.

Paman AF, Edi Sahri, mengatakan, mulanya ada enam pegawai magang di dalam gedung BKD, salah satunya perempuan. Pegawai perempuan tersebut disuruh pulang.

DRZ diduga menganiaya menggunakan tangan kosong. Sebelum dihajar, mata korban terlebih dulu ditutup.

"Matanya ditutup. Korban sudah angkat tangan karena napasnya habis, tetapi masih dihajar 8-10 orang," ujarnya, Rabu (9/8/2023).

Baca selengkapnya: Meski Sudah Sesak Napas, Pegawai Magang Diduga Terus Dianiaya Kabid BKD Lampung

2. DPW PPP Jateng minta klarifikasi terkait pernyataan Arsul Sani soal "jika Sandiaga tak cawapres"


DPW PPP Jateng meminta klarifikasi buntut adanya pernyataan Waketum PPP Arsul Sani soal "jika Sandiaga tak cawapres".

Ketua DPW PPP Jateng Masruhan Samsurie menuturkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) langsung menggelar Zoom meeting dengan semua DPW.

"Kami menilai, langkah DPP sangat bijak ketika tadi malam menyelenggarakan Zoom meeting DPP dengan semua DPW dalam rangka menanggapi pernyataan Waketum DPP Arsul Sani di media yang cukup membuat kegaduhan,” ucapnya, Rabu.

Masruhan menilai, pernyataan Arsul Sani seakan menganulir hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tentang dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai capres dan Sandiaga Uno sebagai cawapres.

Menurutnya, pernyataan itu membuat banyak pengurus PPP di Jateng bertanya-tanya tentang kebenaran perubahan dukungan.

Baca selengkapnya: Buntut Pernyataan Arsul Sani Jika Sandiaga Tak Cawapres, DPW PPP Jateng Minta Klarifikasi

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com