Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan tentang hujan skala lokal.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu menerangkan, fenomena itu sangat lazim terjadi di musim kemarau. Fenomena ini bermula ketika awan sel tunggal terbentuk di suatu wilayah.
“Ini adalah fenomena yang lazim di musim kemarau karena cahaya matahari juga dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu sisi jalan,” tuturnya, Minggu (6/8/2023).
Dia mengimbau agar masyarakat tidak panik dalam menyikapi fenomena ini.
“Kondisi ini tidak berkaitan dengan prekursor bencana lainnya. Mohon disikapi dengan tenang dan tidak panik,” tandasnya.
Baca selengkapnya: BMKG Ungkap Fenomena Hujan Sangat Lokal di Musim Kemarau
Beredar di media sosial, video pemalakan yang dilakukan seorang pria berinisial H terhadap sebuah toko di Kotabaru, Karawang, Jawa Barat.
Usai kejadian itu, polisi menangkap H alias S (45).
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy mengungkapkan, pemalakan yang terjadi pada Sabtu sore itu dimulai dengan sekelompok orang konvoi, lalu mendatangi toko yang dimiliki seorang influencer.
"Sekitar empat orang kemudian masuk toko, melakukan interview terhadap korban terkait dengan perizinan dan terkait dengan legalitas yang dimiliki oleh toko tersebut," terangnya, Senin.
Pelaku meminta uang Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per bulan, serta meminta diberi izin untuk mengelola parkir di tempat tersebut. Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengancam korban.
Baca selengkapnya: Preman yang Palak Toko Milik Influencer di Karawang Ditangkap
Seorang siswa SMK di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami luka setelah tangannya dicelupkan ke air panas oleh gurunya.
Buntut peristiwa tersebut, NO, guru sekaligus pembina asrama SMK tersebut, mengakui kesalahannya. Dia menyebut tindakannya merupakan bentuk pembinaan terhadap siswa.
NO juga menyampaikan bahwa tindakan tersebut untuk menguji kejujuran dan keterbukaan diri dari siswa. Pasalnya, ia mengaku mendapat banyak keluhan dari orangtua terkait perilaku siswa terhadap sesama teman di asrama tersebut.
"Pembinaan seperti ini baru, karena ada tuntutan dari orangtua soal anak-anak mereka yang kecolongan, lemarinya dibongkar. Maka tuntutannya, secepatnya pelaku diketahui," sebutnya, Senin.
Atas kejadian ini, NO menyampaikan permohonan maaf. Ia juga mengaku siap mengikuti semua proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca selengkapnya: Guru SMK yang Celupkan Tangan Siswa ke Air Panas Mengaku Salah, Sebut untuk Uji Kejujuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.