KOMPAS.com - Informasi seputar kasus kekerasan yang dilakukan dokter bernama Makmur kepada anak usia tiga tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi sorotan para pembaca Kompas.com pada Senin (31/7/2023).
Peristiwa itu terjadi di warung kopi (warkop) milik orangtua korban yang terletak di Kecamatan Panakkukang, pada Kamis (27/7/2023) malam.
Dalam video CCTV yang viral di media sosial, dokter itu menampar anak usia tiga tahun yang tak sengaja menyenggol papan catur yang sedang dimainkannya.
Berita lain yang juga menyedot perhatian para pembaca Kompas.com yakni terkait cara unik warga memprotes buruknya jalan Sambi-Tlatar, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).
Mereka memasang spanduk bertuliskan sindiran di kubangan jalan yang ada di depan gapura Dukuh Brongkos, Desa Sambi, Kecamatan Sambi.
Ternyata, tulisan yang ada di dalam spanduk itu berhasil menarik perhatian warga lain termasuk warganet.
Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:
Tak terima melihat anaknya tersungkur ke lantai karena dipukul, ayah korban, Agung (27), melaporkan Makmur kepada polisi.
"Saya sudah melapor di Polrestabes. Kejadiannya hari Kamis malam," kata Agung.
Agung mengatakan, Makmur adalah pelanggan warkopnya sejak lebih dari 2 tahun lalu. Dia bahkan hampir setiap hari mampir ke warkop Agung untuk minum kopi dan bermain catur.
"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai, pas jatuh saya minta maaf, saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentak terus, dia bilang segala macam," ujar Agung.
Baca selengkapnya: Kasus Pejabat RS Makassar Tampar Bocah 3 Tahun, Karier Kandas Hanya gara-gara Pion Catur
Salah satu warga, Septian (26) menyampaikan, spanduk "Tak kiro Mung Atiku Seng Remuk, Jebule Dalane Ho'o (Aku Kira Cuma Hatiku saja yang Remuk, Ternyata Jalannya Juga)" telah terpasang sejak Sabtu (29/7/2023) malam.
Septian tak mengetahui siapa yang memasang spanduk berisi sindiran untuk jalan rusak tersebut.