Kain itu, nantinya ia gunakan sebagai alas di bagian kepala untuk meletakan ember yang berisi air. Sedangkan empat anaknya, masing-masing membawa dua jeriken putih berukuran lima liter.
Mereka lalu berjalan kaki dengan langkah cepat menuju lokasi sumber air, melewati jalan setapak yang licin dan curam.
Rumah mereka berada di ketinggian, sehingga untuk mencapai sumber air, harus jalan menurun tajam. Kondisi normal jika musim panas. Namun, lain cerita ketika langit menumpahkan hujan, mereka harus berjalan hati-hati agar tidak terpeleset, lantaran jalan penuh kubangan lumpur.
Ruslim bahkan pernah terjatuh berulang kali, akibat jalanan yang licin, berubah bak karpet lumpur. Meski begitu, dia tetap menjalani rutinitas tersebut demi keluarga.
Baca juga: Pejabat Pemprov NTT Ditahan Usai Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pemanfaatan Aset di Labuan Bajo
Tiba di sumber air, Ruslim dan anak-anaknya dengan cekatan menimba air. Mereka bergerak cepat agar tidak terlambat ke sekolah.
Dengan napas yang terengah-engah, mereka kembali ke rumah. Tetapi kali ini, harus jalan mendaki, sambil membawa air. Sesekali mereka berhenti sesaat karena kelelahan, sembari mengusap keringat deras yang membasahi wajah mereka.
Baca juga: Kisah Findriani, Penyandang Disabilitas di NTT, Lumpuh sejak Lahir dan Butuh Kursi Roda
Anak-anak yang telah mendapat air bersih, lalu mandi saat tiba di rumah. Sedangkan Ruslim, harus bergerak sendirian kembali ke sumber mata air. Sang suami yang bekerja sebagai petani lahan kering, juga telah berangkat ke kebun.
Ruslim kembali menimba air. Untuk mengisi dua ember besar hingga penuh, dia harus bolak-balik beberapa kali.
Kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya bantuan datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Komando Distrik Militer (Kodim) 1613 Sumba Barat.
Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117, aparat TNI membuat program pipanisasi sistem penyediaan air minum sepanjang 250 meter.
Kini, Ruslim tak lagi berjalan susah payah membawa jeriken dan ember untuk mencari air bersih, karena sumber air telah berada persis di depan rumahnya. Ia dan keluarganya telah menikmati air bersih.
"Sekarang kami tidak perlu jatuh bangun turun naik gunung untuk mencari air bersih. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak TNI yang membantu kami membawa air bersih. Keran air sekarang persis di depan rumah," kata Ruslim kepada Kompas.com, Minggu (6/8/2023).