Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Warga NTT Tak Lagi Turun Gunung untuk Cari Air Bersih

Kompas.com - 07/08/2023, 15:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Kain itu, nantinya ia gunakan sebagai alas di bagian kepala untuk meletakan ember yang berisi air. Sedangkan empat anaknya, masing-masing membawa dua jeriken putih berukuran lima liter.

Mereka lalu berjalan kaki dengan langkah cepat menuju lokasi sumber air, melewati jalan setapak yang licin dan curam.

Rumah mereka berada di ketinggian, sehingga untuk mencapai sumber air, harus jalan menurun tajam. Kondisi normal jika musim panas. Namun, lain cerita ketika langit menumpahkan hujan, mereka harus berjalan hati-hati agar tidak terpeleset, lantaran jalan penuh kubangan lumpur.

Ruslim bahkan pernah terjatuh berulang kali, akibat jalanan yang licin, berubah bak karpet lumpur. Meski begitu, dia tetap menjalani rutinitas tersebut demi keluarga.

Baca juga: Pejabat Pemprov NTT Ditahan Usai Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pemanfaatan Aset di Labuan Bajo

Tiba di sumber air, Ruslim dan anak-anaknya dengan cekatan menimba air. Mereka bergerak cepat agar tidak terlambat ke sekolah.

Dengan napas yang terengah-engah, mereka kembali ke rumah. Tetapi kali ini, harus jalan mendaki, sambil membawa air. Sesekali mereka berhenti sesaat karena kelelahan, sembari mengusap keringat deras yang membasahi wajah mereka.

Baca juga: Kisah Findriani, Penyandang Disabilitas di NTT, Lumpuh sejak Lahir dan Butuh Kursi Roda

Anak-anak yang telah mendapat air bersih, lalu mandi saat tiba di rumah. Sedangkan Ruslim, harus bergerak sendirian kembali ke sumber mata air. Sang suami yang bekerja sebagai petani lahan kering, juga telah berangkat ke kebun.

Ruslim kembali menimba air. Untuk mengisi dua ember besar hingga penuh, dia harus bolak-balik beberapa kali.

Kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya bantuan datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Komando Distrik Militer (Kodim) 1613 Sumba Barat.

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117, aparat TNI membuat program pipanisasi sistem penyediaan air minum sepanjang 250 meter.

Kini, Ruslim tak lagi berjalan susah payah membawa jeriken dan ember untuk mencari air bersih, karena sumber air telah berada persis di depan rumahnya. Ia dan keluarganya telah menikmati air bersih.

"Sekarang kami tidak perlu jatuh bangun turun naik gunung untuk mencari air bersih. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak TNI yang membantu kami membawa air bersih. Keran air sekarang persis di depan rumah," kata Ruslim kepada Kompas.com, Minggu (6/8/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com