"Kita terus dorong, sehingga pada tahun 2027-2028 bisa lebih banyak lagi guru besar dari Universitas Cenderawasih sehingga kita dorong menjadi universitas penelitian ke depan di tanah Papua," ungkapnya.
Baca juga: LBH Desak Pangdam I Bukit Barisan Tindak Tegas Prajurit TNI yang Geruduk Polrestabes Medan
Mantan Rektor Universitas Cenderawasih ini menjelaskan, dengan hadirnya empat guru besar yang dikukuhkan ini akan memperkuat tridharma perguruan tinggi di Universitas Cenderawasih.
Selain itu, dapat memotivasi dosen-dosen muda di Universitas Cenderawasih sehingga ke depan lebih giat lagi dalam melakukan penelitian dan publikasi, sehingga ke depan dapat diusulkan meraih guru besar.
"Kami terus dorong dosen-dosen di Universitas Cenderawasih, sehingga menjadi guru besar, karena ini sangat penting bagi akreditasi lembaga, fakultas dan program studi masing-masing," ucap Barthasar.
Sementara itu, Avelinus Lefaan, Guru Besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengatakan, saat ini Universitas Cenderawasih terus mendorong agar ke depan kampus bisa menghasilkan lebih banyak lagi dosen yang menjadi guru besar dan doktor.
Menurut Lefaan, pentingnya regenerasi, guna adanya dosen-dosen yang disiapkan menjadi guru besar dan doktor di Kampus Universitas Cenderawasih.
"Kita dorong agar anak-anak Papua bisa menjadi dosen, sehingga jenjang karir kedepan bisa menjadi profesor atau guru besar," katanya.
"Saya pesan dosen-dosen muda harus perbanyak penelitian dan publikasi, sehingga dapat menunjang jenjang karir kedepan menjadi guru besar," pesannya.
Di tempat yang sama, Guru Besar Ekonomi dan Bisnis (FEB) Julius Ary Mollet mengatakan, empat profesor atau guru besar ini memiliki kualitas dalam bidangnya masing-masing.
"Empat guru besar ini memiliki spesifikasi yang berbed-beda, tetapi kita bicara mengenai pembangunan di tanah Papua," ungkapnya.
Dengan adanya guru besar ini, Mollet berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.
"Saya pesan kepada dosen-dosen muda untuk lebih banyak lagi melakukan penelitian dan publikasi. Karena kalau hanya penelitian, tanpa publikasi, tentu akan mati," pesannya.
Ia mendorong, dosen-dosen di Universitas Cenderawasih, untuk lebih banyak melakukan penelitian dan mempublikasikannya melalui jurnal internasional maupun jurnal nasional yang tersedia.
"Dosen-dosen muda harus terus genjot penelitian dan mampu mempublikasikan dalam jurnal internasional dan jurnal nasional," ucap Mollet.
Guru Besar Fakultas Hukum, Frans Reumi mengakui bahwa dirinya merupakan salah satu dosen yang lambat meraih guru besar. Padahal, seharusnya bisa lebih cepat.
Baca juga: Oknum Polisi di Pasangkayu Dilaporkan Istri Usai Diduga Selingkuh, Polda Sulbar: Sudah Dipecat