Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Profesor Dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Cenderawasih Papua

Kompas.com - 07/08/2023, 14:22 WIB
Roberthus Yewen,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Kita terus dorong, sehingga pada tahun 2027-2028 bisa lebih banyak lagi guru besar dari Universitas Cenderawasih sehingga kita dorong menjadi universitas penelitian ke depan di tanah Papua," ungkapnya. 

Baca juga: LBH Desak Pangdam I Bukit Barisan Tindak Tegas Prajurit TNI yang Geruduk Polrestabes Medan

Mantan Rektor Universitas Cenderawasih ini menjelaskan, dengan hadirnya empat guru besar yang dikukuhkan ini akan memperkuat tridharma perguruan tinggi di Universitas Cenderawasih. 

Selain itu, dapat memotivasi dosen-dosen muda di Universitas Cenderawasih sehingga ke depan lebih giat lagi dalam melakukan penelitian dan publikasi, sehingga ke depan dapat diusulkan meraih guru besar. 

"Kami terus dorong dosen-dosen di Universitas Cenderawasih, sehingga menjadi guru besar, karena ini sangat penting bagi akreditasi lembaga, fakultas dan program studi masing-masing," ucap Barthasar. 

Tanggapan empat guru besar yang dikukuhkan

Sementara itu, Avelinus Lefaan, Guru Besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengatakan, saat ini Universitas Cenderawasih terus mendorong agar ke depan kampus bisa menghasilkan lebih banyak lagi dosen yang menjadi guru besar dan doktor. 

Menurut Lefaan, pentingnya regenerasi, guna adanya dosen-dosen yang disiapkan menjadi guru besar dan doktor di Kampus Universitas Cenderawasih. 

"Kita dorong agar anak-anak Papua bisa menjadi dosen, sehingga jenjang karir kedepan bisa menjadi profesor atau guru besar," katanya. 

"Saya pesan dosen-dosen muda harus perbanyak penelitian dan publikasi, sehingga dapat menunjang jenjang karir kedepan menjadi guru besar," pesannya. 

Di tempat yang sama, Guru Besar Ekonomi dan Bisnis (FEB) Julius Ary Mollet mengatakan, empat profesor atau guru besar ini memiliki kualitas dalam bidangnya masing-masing. 

"Empat guru besar ini memiliki spesifikasi yang berbed-beda, tetapi kita bicara mengenai pembangunan di tanah Papua," ungkapnya. 

Dengan adanya guru besar ini, Mollet berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua. 

"Saya pesan kepada dosen-dosen muda untuk lebih banyak lagi melakukan penelitian dan publikasi. Karena kalau hanya penelitian, tanpa publikasi, tentu akan mati," pesannya. 

Ia mendorong, dosen-dosen di Universitas Cenderawasih, untuk lebih banyak melakukan penelitian dan mempublikasikannya melalui jurnal internasional maupun jurnal nasional yang tersedia. 

"Dosen-dosen muda harus terus genjot penelitian dan mampu mempublikasikan dalam jurnal internasional dan jurnal nasional," ucap Mollet. 

Guru Besar Fakultas Hukum, Frans Reumi mengakui bahwa dirinya merupakan salah satu dosen yang lambat meraih guru besar. Padahal, seharusnya bisa lebih cepat. 

Baca juga: Oknum Polisi di Pasangkayu Dilaporkan Istri Usai Diduga Selingkuh, Polda Sulbar: Sudah Dipecat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com