Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Kasus Guru di NTT Celupkan Tangan Siswa ke Air Panas hingga Melepuh

Kompas.com - 06/08/2023, 06:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencelupkan tangan siswa berinisial YAP ke air panas, jadi sorotan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Linus Lusi tak menutup kemungkinan akan mencabut izin operasional sekolah.

"Tentunya kami mengambil langkah terhadap persoalan tersebut dengan melihat kembali izin operasional yang dikeluarkan. Terburuknya, izin operasionalnya dicabut," tegasnya, Sabtu (5/8/2023).

Baca juga: Guru yang Matanya Dikatapel Orangtua Murid Dilaporkan Balik ke Polisi Atas Kasus Kekerasan Pada Siswa

Pihaknya mengaku sudah mengirimkan tim khusus untuk melakukan investigasi kasus itu.

Dirinya juga berharap pihak yayasan sekolah juga mengambil tindakan tegas agar menciptakan kenyamanan dan keamanan proses belajar mengajar.

"Kami turunkan tim investigasi ke sekolah tersebut dan mengambil langkah terhadap persoalan tersebut," kata Linus.

Baca juga: Guru SMK Celupkan Tangan Siswa ke Air Panas, Disdikbud NTT Kirim Tim Investigasi

 

Prihatin

Foto: Kondisi tangan salah satu siswa SMK di Kabupaten Flores Timur, NTT, karena diduga disiksa gurunya dengan mencelupkan tangan ke air panas.Dokumen Eman Lagadoni Foto: Kondisi tangan salah satu siswa SMK di Kabupaten Flores Timur, NTT, karena diduga disiksa gurunya dengan mencelupkan tangan ke air panas.

Linus mengaku prihatin dengan munculnya kasus itu di sekolah tersebut. Pasalnya, sekolah tersebut termasuk sudah lama dan membawa tradisi kuat dalam mendidik para siswa.

Namun, dengan tindakan malpraktik pembelajaran yang dilakukan oknum guru tersebut dengan label apapun, serta dalil apapun, tidak dibenarkan dalam pendidikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, YAP asal Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, mengaku trauma dengan tindakan gurunya itu.

Sementara kondisi tangan korban mengalami luka bengkak. YAP sering menangis menahan sakit dan kesulitan tidur.

(Penulis : Sigiranus Marutho Ber | Editor : Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com