Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Cerita Perjuangan Petugas Evakuasi Penderita Obesitas

Kompas.com - 02/08/2023, 10:44 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com- Seorang penderita obesitas asal Buleleng, Bali terpaksa dievakuasi dari rumahnya dengan menggunakan skylift dari balkon di lantai dua rumahnya. 

Pasien dengan berat badan 100 kilogram itu terpaksa dilarikan ke rumah sakt karena kondisinya terus menurun.

Pasien bernama Made Widi Adnyana (52), warga Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Bali, ternyata alami diabetes dan asam urat.

Baca juga: Pria Obesitas Seberat 200 Kilogram di Surabaya Dievakuasi Usai Tak Sadarkan Diri

"Maunya dievakuasi lewat tangga tapi tidak cukup jadi harus lewat balkon. Aktivitas hanya dilakukan di tempat tidur selama sakit," kata Lurah Banyuasri Ketut Darmika, Senin (17/7/2023).

Menurut Darmika, pasien sudah lama menderita penyakit tersebut. Saat itu pihak keluarga melihat kondisi Widi butuh segera dirawat di rumah sakit.  

"Sakit sudah lama lebih dari 10 tahun. Tubuh sudah membengkak jarang bergerak terlalu gemuk," tambahnya.

Baca juga: 70.000 Warga Banten Alami Obesitas, Tangerang Raya Terbanyak

Kondisi pasien tak sadar

Proses evakuasi pria obesitas ke RSUD dr. SoetomoBPBD Surabaya Proses evakuasi pria obesitas ke RSUD dr. Soetomo
Beberapa hari yang lalu, seorang penderita obesitas dengan berat sekitar 200 kilogram tak sadarkan diri dan terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo.

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menjelaskan, kondisi pasien berinisial S (51), warga Kecamatan Kenjeran, sempat alami sesak napas.

"Pasien dirujuk Ke IGD RSUD dr. Soetomo, sebab memerlukan penanganan lebih lanjut. Kondisi sadar, darah tinggi, lambung, klestrol, dan obesitas," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, Selasa.

Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 100 Kg di Buleleng Dievakuasi dari Lantai 2 Rumahnya dengan Sky Lift

Proses evakuasi S tersebut sempat terekam dan viral di media sosial. Dalam video tampak petugas dan warga menggotong pasien dengan tandu dari sarung dan kayu.

Setelah itu pasien dibawa menggunakan kendaraan bak tertutup berwarna hijau yang di dalamnya diberi alas kasur lipat. Sementara mobil Command Center dan ambulans mengikuti di belakang.

 

Butuh waktu 2 jam

Proses evakuasi pria penderita obesitas berinisial MF (27) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang pada Rabu (7/6/2023).Istimewa (tangkapan layar) Proses evakuasi pria penderita obesitas berinisial MF (27) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang pada Rabu (7/6/2023).

Bulan lalu, tepatnya pada hari Rabu (7/6/2023), petugas BPBD Kota Tangerang, mengevakuasi pasien obesitas berinisial MF (27).

MF memiliki berat 300 kilogram dan terpaksa dievakuasi memakai forklift untuk bisa dibawa ke RSUD Kota Tangerang.

Petugas butuh 2 jam untuk mengevakuasi warga Pendurenan, Karang Tengah, tersebut.

"Butuh waktu dua jam, karena kami nyari alat buat bongkar pintu dan forklift," ucap Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2023).

Tak hanya itu, Mulyadi menyebutkan, petugas bahkan harus membongkar pintu rumah yang ditempati MF.

Belasan personel dilibatkan

Ariandi, lelaki dengan bobot tubuh 130 kilogram saat dievakuasi tim Damkar Kota Jambi menuju rumah sakit, karena mengalami infeksi di bagian kakiDok Damkar Kota Jambi Ariandi, lelaki dengan bobot tubuh 130 kilogram saat dievakuasi tim Damkar Kota Jambi menuju rumah sakit, karena mengalami infeksi di bagian kaki

Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi butuh sebelas personel untuk mengevakuasi seorang laki-laki dengan berat badan 130 kilogram ke rumah sakit, Jumat (28/7/2023). 

Pasien yang alami penyempitan saraf tulang belakang dan infeksi di kaki itu harus segera dirawat di rumah sakit. 

"Petugas membutuhkan waktu 1 jam 20 menit untuk mengevakuasi warga tersebut," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi Mustari Affandi saat dihubungi, Selasa (1/8/2023).

Menurut Yeni, kakak pasien, adiknya mengalami kenaikan berat badan sampai mencapai 130 kilogram selama pandemi Covid-19.

"Berat badannya terus bertambah. Tapi juga tidak bisa jalannya karena ada pengaruh penyakit saraf di bagian tulang belakang," kata Yeni. 

(Penulis : M Chaerul Halim, Andhi Dwi Setiawan, Kontributor Bali, Hasan | Editor : Andi Hartik, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu k Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu k Rumah Saudara

Regional
DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

Regional
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Regional
Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com