Sementara itu, berjarak sekitar 300 meter dari rumah Ruswono berdiri dapur umum. Mobil dapur umum milik BPBD Banyumas sudah standby sejak hari pertama.
Para personel di dapur umum ini memang tak pernah terlihat seperti personel SAR lainnya yang berada di lokasi tambang.
"Logistik tidak dapat memenangkan pertempuran, tapi tanpa logistik pertempuran tidak dapat dimenangkan," kata Koordinator Tagana Jateng Ady Chandra mengutip motto Denbekang TNI AD.
Ady bersama personel dari BPBD, PMI, Pramuka Peduli dan relawan dari berbagai organisasi sejak hari pertama berkutat di dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi tim SAR.
"Setiap hari kami menyiapkan sekitar 750 porsi untuk sarapan, makan siang dan makan malam," kata Ady.
Aktivitas di dapur umum dimulai lebih awal dibanding kegiatan SAR di lokasi tambang. Ketika para personel yang lain masih beristirahat, Ady dan kawan-kawan sudah mulai menyiapkan sarapan.
Baca juga: Operasi Penyelamatan 8 Penambang Emas di Banyumas Tidak Diperpanjang
"Kami menyiapkan untuk sarapan mulai pukul 02.00 WIB, selesainya biasanya pukul 20.00 WIB sampai, sudah termasuk bersih-bersih di sekitar lokasi," ujar Ady.
Ady menceritakan, beberapa kali personel di dapur umum dibuat keteteran lantaran ada permintaan penambahan porsi makan secara mendadak.
Tak ayal mereka harus jungkir balik untuk dapat sesegera mungkin menyiapkannya.
"Kadang ada relawan yang baru masuk, tapi tidak laporan dengan posko lapangan. Seperti kemarin ada permintaan dadakan 80 porsi, padahal sudah selesai masak, akhirnya kami masak lagi," kata Ady.
Untungnya, Ady dan kawan-kawan tetap dapat memenuhi permintaan tersebut sehingga tidak ada tim SAR yang kelaparan.
Seluruh kebutuhan bahan makanan, kata Ady, dipasok dari Dinas Sosial. Ada juga bantuan dari BUMN dan pihak swasta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.