"Kasus ini dikenang sebagai catatan gigitan komodo pertama kepada wisatawan. Sebuah monumen dibangun sebagai pengingat kejadian tersebut dan bukit tempat kejadian perkara dinamai Bukit Rudolf di Loh Liang, Pulau Komodo," terang Hendrikus.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat Stanislaus Gusdin menuturkan, lokasi pusara tanpa jasa itu terletak di puncak Pulau Komodo.
Di tempat itulah kamera Baron Rudolf Reding von Biberegg ditemukan tahun 1974.
"Tempat salibnya tertancap adalah tempat terakhir beliau duduk waktu mengeksplor Pulau Komodo," jelas Stanislaus di Labuan Bajo.
Ia melanjutkan, Baron bersama rombongan saat itu sedang melakukan aktivitas trekking di Pulau Komodo. Rombongan mengambil rute Loh Sabita-Loh Liang di Pulau Komodo.
Lalu ada serangan komodo. Mereka terpencar dan berkumpul kembali saat tiba di Loh Liang. Setibanya di Loh Liang, mereka baru sadar Baron tidak terlihat.
Baca juga: Sejak 1974 hingga 2023, Tercatat Ada 36 Orang Korban Gigitan Komodo, 5 Meninggal Dunia
"Saat itu upaya pencarian dibantu warga lokal di Pulau Komodo. Kurang dari sepekan pencarian, Baron tak ditemukan. Spekulasi bermunculan Baron dimangsa Komodo. Karena satu-satunya barang yang ditemukan selama pencarian adalah kamera yang dipakai untuk mendokumentasikan liburannya," ungkap Sten.
Ia mengatakan, lokasi pusara tanpa jasad itu lumayan jauh dari Loh Liang, Pulau Komodo. Jika ingin berkunjung ke sana, harus berjalan selama kurang lebih dua jam dari Loh Liang.
"Treking ke sana empat jam hitungan pulang pergi," ungkapnya.
Yang pasti, mereka mengaku datang dari Swiss.
Keduanya diantar Stanislaus, seorang guide. Kedua perempuan itu bertemu Stanislaus tanpa sengaja. Mereka bertemu di sebuah hotel di Labuan Bajo.
"Mereka awalnya tanya paket wisata ke Pulau Komodo," tutur Stanislaus.
Dalam perbincangan itu, Susane dan Lena mengaku sebagai keluarga Baron yang hilang di Pulau Komodo tersebut. Keduanya ingin berziarah ke pusara Baron itu.
"Akhirnya saya yang bawa mereka ke pulau Komodo. Sampai di sana kami ditemani dua orang ranger ke pusara Baron," ujar Stanis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.