Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Dalam 3 Tahun, TP-PKK Trenggalek Berhasil Turunkan Perkawinan Anak Jadi 2,1 Persen

Kompas.com - 01/08/2023, 17:20 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Komitmen cegah perkawinan anak

Adapun program Cepak merupakan komitmen bersama antara pemerintah daerah, perangkat daerah, tokoh agama, pengadilan agama, dan beberapa pihak terkait untuk menurunkan tingkat perkawinan anak. 

Novita mengatakan, semua pihak sepakat untuk membuat standar operasional prosedur (SOP) perkawinan usia anak. 

“Tujuannya adalah memberikan perlindungan kepada anak. Kalau dulu masyarakat merasa dihalang-halangi dengan adanya Cepak, sekarang tidak,” terangnya. 

Dia menyebutkan, para orangtua sudah banyak yang sadar tentang Undang-Undang (UU) Perkawinan Anak yang menetapkan batas usia minimal perkawinan adalah 19 tahun.

Untuk mendukung UU tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek telah membentuk pusat pembelajaran keluarga yang berfungsi memberikan edukasi pola pengasuhan yang benar. 

Baca juga: Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini Serahkan PKH Plus kepada 213 Lansia

“Setiap anak yang mau menikah dengan alasan apa pun itu wajib menjalani asesmen dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang diasuh psikolog dari dinas sosial,” ujarnya. 

Tak hanya itu, kepala desa juga bisa mengeluarkan formulir surat keterangan untuk nikah (N1) jika sudah memiliki rekomendasi dari Puspaga. Upaya ini dirasa cukup efisien untuk mencegah perkawinan anak.

Tantangan pernikahan anak

Pada kesempatan itu, Ketua TP-PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin menyebutkan, pernikahan usia anak memiliki tantangan berbeda-beda di setiap daerah. 

Namun, Kabupaten Trenggalek telah menunjukkan kiprahnya dalam melahirkan berbagai inovasi yang bisa menjadi inspirasi bagi kabupaten atau kota yang ada di Jatim. 

“Baik ke komitmen kepala daerahnya hingga Ketua TP-PKK-nya. Kabupaten Trenggalek dipilih karena keberhasilannya menekan perkawinan usia anak," ucapnya. 

Arumi juga memuji upaya pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Trenggalek. Terus menurunnya tingkat perkawinan anak membuktikan upaya yang dilakukan berjalan baik.

Baca juga: Blusukan Ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ketua TP-PKK Trenggalek: Harus Jemput Bola Cek Keadaan Masyarakat

"Trenggalek semakin ke sini penurunannya sangatlah signifikan. Kalau dilihat, Trenggalek adalah kabupaten yang cukup dingin. Daerah-daerah cukup dingin ini biasanya bahaya,” kata dia. 

Arumi menilai, cuaca yang mendukung membuat banyak anak ingin cepat menikah. Namun, dengan komitmen berbagai pihak, tingkat pernikahan anak dapat ditekan dengan sangat luar biasa. 

“Dari tahun ke tahun, angka perkawinan di Trenggalek anak semakin menurun," tegasnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com