Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berisiko Diserang KKB, Bantuan ke Lokasi Kekeringan di Puncak Papua Tengah Tertahan

Kompas.com - 27/07/2023, 18:11 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mengalami bencana kekeringan yang membuat masyarakat di lokasi tersebut terancam kelaparan.

Kementerian Sosial melalui TNI sudah menyalurkan sejumlah bantuan bahan makanan, namun bantuan tersebut belum bisa sampai ke lokasi bencana karena faktor keamanan.

Hingga saat ini sebagian bantuan baru bisa dikirim hingga Distrik Sinak.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebutkan, kedua distrik tersebut tergolong rawan karena masuk dalam wilayah pelintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tiga kabupaten, yaitu Puncak, Puncak Jaya dan Lanny Jaya.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Sebut KKB Keny Tipigau Dalang Penembakan Pesawat Smart Air

"Dari Sinak-Puncak juga merupakan daerah basis KKB," ujarnya di Jayapura, Kamis (27/7/2023).

Dengan kondisi seperti itu, Fakhiri tidak menginginkan proses pengantaran bantuan justru terjadi gangguan keamanan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Terlebih untuk menuju lokasi hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan pesawat kecil dan di wilayah tersebut belum terdapat pos keamanan.

"Kita bantu jangan sampai membuat persoalan baru baik korban kepada pilot maupun anggota, sebab dampaknya bisa membias kemana-mana. Mungkin saja tindakan aparat yang berlebihan akhirnya malah diputarbalikan," tuturnya.

Dengan situasi tersebut, Fakhiri pun menyampaikan bahwa mobilisasi penduduk di lokasi bencana menuju Distrik Sinak menjadi solusi paling memungkinkan.

Baca juga: Sederet Aksi KKB di Homeyo, Curi Senjata, Serang Polsek, dan Tembaki Pesawat

"Kita mobilisasi masyarakat ini datang ke Sinak untuk bisa mengambil bahan pokok," kata dia.

Tetapi hal itu juga memiliki risiko gangguan keamanan apabila KKB menyusup di antara masyarakat.

"Saya harap mereka juga memfilter supaya pada saat mengambil bahan pokok, tidak ada oknum yang tidak memiliki kepentingan menyusup untuk mengambil bantuan bahan pokok itu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com