Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Baik “Jogo Tonggo” di Jateng, Tak Berhenti di Penanganan Covid-19

Kompas.com - 27/07/2023, 12:34 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Kian banyak pesan WhatsApp (WA) yang masuk di handphone Suryadi (52) mulai pertengahan 2020. Begitu juga dengan pesan yang harus dia kirim lewat aplikasi itu setiap harinya.

Intensitas dirinya untuk menelepon dan menerima panggilan pun menjadi semakin sering setelah meningkatnya penularan Covid-19 di wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tiga tahun lalu.

Situasi tersebut terutama terjadi setelah Suryadi berperan menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo Dusun Sindon, Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Magelang, Jateng. Tugas itu dia peroleh karena sehari-hari menjabat sebagai Kepala Dusun Sindon.

Baca juga: Satgas Jogo Tonggo Bakal Datangi Rumah Pemudik di Solo, Periksa Status Vaksinasi Covid-19

Sesuai Instruksi Gubernur Jateng Nomor 1 tahun 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Percepatan Penanganan Covid-19 di Tingkat RW Melalui Pembentukan “Satgas Jogo Tonggo”, setiap ketua RW diarahkan untuk menjadi ketua satgas. Instruksi itu diteken tanggal 22 April 2020. Pembentukan satgas di tingkat RW difasilitasi oleh pemerintah desa.

Satgas Jogo Tonggo yang berarti Satuan Tugas Menjaga Tetangga, memiliki tugas untuk memastikan warga bergotong royong melawan penyebaran dan penularan Covid-19 di wilayah masing-masing. Selain itu juga memastikan dukungan dari luar wilayahnya tepat sasaran dan tepat guna.

“Dulu kami koordinasi terkait penanganan Covid-19 hampir setiap saat. Bisa dibilang grup WA Jogo Tonggo Desa itu aktif 24 jam,” ucap Suryadi saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (23/7/2023).

Dia bercerita, ada banyak hal yang sering dibahas di dalam grup WA.

Satgas Jogo Tonggo RW diarahkan untuk setiap hari bisa memberikan laporan kepada desa terkait dinamika masyarakat. Beberapa informasi yang mesti dikirim, yakni data warga yang dirawat di RS terkait Covid-19, warga yang sembuh dari perawatan, dan warga yang sudah atau belum mendapatkan bantuan.

Selain itu, ada juga data warga yang melakukan karantina mandiri, ketersediaan sembako, jam kunjungan warga atau tamu, dan jadwal ronda.

Baca juga: Gibran Aktifkan Lagi Satgas Jogo Tonggo, Awasi Warga Isolasi Mandiri di Rumah

“Untuk mendapatkan data-data itu saja, kami yang berada di bawah otomatis juga harus berkoordinasi secara intens. Pak RT, pemuda Karang Taruna, ibu-ibu PKK, kader Posyandu, kelompok tani, peternak, dan pengusaha, semuanya dilibatkan,” terang dia.

Satgas Jogo Tonggo Dusun Sindon, Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Magelang, Jateng, memberikan bantuan bahan makanan kepada warga terdampak pandemi pada 2020.Dok. Pribadi Suryadi Satgas Jogo Tonggo Dusun Sindon, Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Magelang, Jateng, memberikan bantuan bahan makanan kepada warga terdampak pandemi pada 2020.

Sesuai arahan Gubernur, Satgas Jogo Tonggo memang bukan organisasi yang dibentuk dari nol, melainkan hasil konsolidasi dan sinergi dari seluruh kegiatan berbagai organisasi sosial dan warga di tingkat RW. Mereka kemudian bisa bergandengan tangan dengan lembaga dan organisasi di luar wilayah RW yang terkait dalam melawan Covid-19.

“Kerja kami berbasis gotong royong baik di antara warga dalam satu lingkungan RW maupun antar-RW di satu wilayah desa,” jelas Suryadi.

Tugas pokok dibagi ke empat bidang

Suryadi menerangkan, Satgas Jogo Tonggo memiliki tugas yang terbagi dalam empat bidang, yakni kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan, serta hiburan. Di setiap bidang tersebut, terdapat beberapa warga yang ditunjuk menjadi penanggung jawab untuk menjalakan fungsi masing-masing.

Di satgas kesehatan misalnya. Sesuai Instruksi Gubernur, mereka mendapatkan tugas utama berupa mendorong, memastikan, dan memantau terselenggaranya protokol kesehatan melawan Covid-19 dengan benar dan efektif di wilayah RW.

Baca juga: Pemkot Solo Aktifkan Jogo Tonggo Awasi Warga yang Nekat Mudik Lebaran

Sementara, satgas sosial dan keamanan bertugas memastikan keamanan, ketenangan, dan kenyamanan bagi seluruh warga RW.

“Pada praktiknya, ada banyak kegiatan yang bisa atau harus dijalankan oleh masing-masing bidang ini. Contohnya, yang terjadi di wilayah kami, satgas keamanan termasuk mengkoordinir warga bergilir menjaga dan mencari pakan ternak milik warga lain yang harus isolasi karena Covid-19,” jelas dia.

Saat ditanya, Suryadi mengaku tak menyesal atau keberatan mendapat tugas menjadi pengurus Satgas Jogo Tonggo di wilayahnya.

Dia memang sempat ragu di awal karena dihadapkan dengan penyakit Covid-19 yang masih misterius. Tetapi, Suryadi kemudian yakin terlibat karena ingin berperan membantu sesama di tengah situasi sulit akibat penyebaran virus corona.

Lagi pula, dalam perjalanannya, dia menyaksikan para warga antusias mendukung pelaksanaan program-program Jogo Tonggo.

“Program ini pada akhirnya mendorong kami untuk semakin peduli terhadap tetangga atau lingkungan sekitar. Jogo Tonggo telah memupuk kembali semangat gotong royong warga,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com