Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curiga Bukan Masalah Batu Akik, Anak Pasutri yang Tewas di Tulungagung Minta Bantuan Hotman Paris

Kompas.com - 22/07/2023, 12:34 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu terungkap kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) bernama Tri Suharno (57) dan Ning Rahayu (49) di ruang karaoke di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/6/2023) sore.

Tersangka pembunuhan berinisial EP alias Glowoh (44), diduga dipicu oleh persoalan jual beli batu akik.

Meski pelaku sudah ditangkap, dua anak korban bernama Gustama Albar Al Muzaki (28) dan Nabela Eva Nabatasari (22) merasa ada keanehan yang belum terpecahkan dalam kasus kematian kedua orangtuanya tersebut.

Anak korban pun meminta pendampingan penasihat hukum Hotman Paris Hutapea.

Baca juga: Kapal Nelayan Kandas di Pantai Niyama Tulungagung, 1 ABK Meninggal, 11 Selamat

Melalui Tim Hukum Hotman 911, Hotman Paris resmi mendampingi ahli waris pasutri korban pembunuhan tersebut.

Sebelumnya kedua anak korban, mengunggah video aduan ke Hotman Paris Hutapea dan tim hukum Hotman 911 lewat media sosial dan menyatakan butuh pihak yang kuat untuk mendampingi menghadapi kasus pembunuhan ini.

“Kami berharap kasus ini terungkap sejelas-jelasnya dan kami mendapat keadilan seadil-adilnya,” ujar Gustama bersama tim Hotman 911.

Curiga ada pihak lain terlibat

Gustama pun menegaskan dirinya curiga ada pihak lain yang terlibat pembunuhan kedua orang tuanya.

Salah satu alasannya karena Suharno tidak kenal baik dengan tersangka.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pasutri karena Perkara Batu Akik Rp 250 Juta, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

Mereka memang hidup di satu dusun yang sama, namun tidak kenal dekat dan bergaul akrab.

“Bapak juga bukan orang yang suka akik. Karena itu alasan pembelian akik itu juga aneh,” sambung Gustama.

Indikasi lainnya, Suharno sempat melihat dua orang mencurigakan di depan rumah. Mereka ada di luar pagar saat Glowoh bertamu ke rumah.

Keberadaan dua orang asing itu disampaikan Suharno kepada Nabela.

“Adik mendapat laporan dari bapak itu sekitar pukul 21.30 (WIB) sebelum kejadian,” ungkap Gustama.

Seusai videonya kepada Hotman Paris Hutapea viral, Gustama tidak pernah mendapat intimidasi secara langsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com