Namun adiknya pernah mendapat telepon gelap dari orang asing yang marah-marah.
Saat itu Nabela menyebar broadcast Whatsapp berisi permohonan doa untuk Suharno dan Ning Rahayu.
Selain itu Nabela juga meminta dukungan supaya kasus ini terungkap sepenuhnya.
Namun tanpa dinyana ada orang yang melakukan panggilan video (video call), menyatakan tidak suka dengan pesan yang disampaikan Nabela.
“Orangnya laki-laki yang tak dikenal, dia marah dan mempertanyakan maksud pesan itu,” pungkas Gustama.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan, pembunuhan dipicu oleh persoalan jual beli batu akik.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pasutri karena Perkara Batu Akik Rp 250 Juta, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Glowoh membunuh Tri lantaran sakit hati. Sedangkan, nyawa Ning direnggut Glowoh agar tak ada orang yang mengetahui aksinya.
Pembunuhan terjadi pada Rabu (28/6/2023) malam. Pelaku mulanya mendatangi rumah korban untuk menanyakan uang jual beli batu akik sebesar Rp 250 juta pada tahun 2021 lalu.
Berdasarkan pengakuan pelaku, saat dirinya menagih, ada kata-kata korban yang membuatnya sakit hati.
Menurut Glowoh, korban menanggapinya dengan candaan. Selepas berbincang di teras, korban mengajak pelaku ke ruang karaoke. Di ruang itu, pelaku bertanya lagi soal uang. Korban pun kembali merespons sambil berkelakar.
"Korban berkata kepada pelaku, 'Untuk apa uang segitu, kamu kan sudah kaya'," ujar Eko dalam konferensi pers di Markas Polres Tulungagung, Senin (3/7/2023).
Tri dan Glowoh sempat berbincang selama dua jam. Namun, tak ada titik temu di sana.
Beberapa saat kemudian, sewaktu korban berdiri, pelaku memukul korban di bagian rahang. Pukulan itu membuat Tri tersungkur.
Baca juga: Chat Mesra Suami dengan Pria Lain Terbongkar, Selebgram di Tulungagung Jadi Korban KDRT
"Melihat kondisi korban, pelaku sempat bingung, duduk termenung sambil mengisap rokok habis dua batang. Melihat korban masih bergerak, pelaku semakin murka," ucap Eko.
Pelaku lalu menghujani wajah korban dengan pukulan. Korban meninggal. Glowoh lantas mengikat tangan dan kaki Tri memakai tali karet dan menyumpal mulut korban.
Tak seberapa lama, istri Tri mengetuk pintu ruang karaoke dan memanggil suaminya. Saat pintu ruang karaoke dibuka, Glowoh mengaku bahwa Tri sedang tidur.
Sewaktu Ning masuk ruangan dan menyalakan lampu, ia melihat suaminya ditutupi selimut di bagian wajah dan kaki. Karena takut aksinya diketahui orang lain, Glowoh langsung memukul Ning hingga korban terjatuh ke lantai.
"Hasil visum diketahui, korban istrinya ini meninggal karena jeratan di leher," ungkap Kapolres.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasutri di Tulungagung Tewas Dibantai, Anak Yakin Motifnya Bukan Karena Batu Akik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.