Saat kejadian, maasinis KA Brantas dan asistennya berada di lokomotif. Hal tersebut disampaikan Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko
Ia mengatakan masinis dan asisten masinis sempat menyelamatkan diri dan salah satunya memberitahu kepada penumpang di Gerbong Eksekutif 1 untuk bergeser ke gerbong paling belakang.
Pihaknya menyampaikan tindakan masinis KA Brantas dan asistennya telah sesuai dengan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP).
“Ada sekitar 626 penumpang kemarin. Jadi tindakan yang dilakukan masinis untuk menyelamatkan kondisi dirinya dan lokomotif yang dibawa sudah sesuai SOP,” katanya.
Baca juga: Aksi Masinis dan Asisten KA Brantas Selamatkan 626 Penumpang Saat Kereta Tabrak Truk di Semarang
Masinis KA Brantas dan asistennya diperika penyidik Satlantas Polrestabes Semarang pada Jumat (21/7/2023).
Sang masisini, Aribowo dan asistennya, Budi Winarno datang ke kantor polisi pukul 09.00 WIB tanpa mengenakan seragam kerja.
Mereka keluar pukul 11.30 WIB. Selama 2,5 jam pemeriksaan, penyidik melontarkan 30 pertanyaan yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan tersebu
Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang AKP Adji Setiawan menjelaskan sudah ada enam saksi yang diperiks polisi.
"Kami masih hendak panggil saksi ahli dari Dishub, Tim TAA Polda Jateng, Labfor, sembari melihat hasil investigasi dari tim KNKT," paparnya.
Ia memberikan kode khusus yang di kalangan mereka disebut sebagai kode 3 sebagai informasi bahwa di tengah perlintasannya ada truk berhenti.
Masinis yang mendapatkan kode tersebut segera merespon dengan memberikan kode 35.
"Saya berteriak ke sopir. Namun, karena kereta sudah dekat saya berlari sampai 400 meter ke arah barat atau arah kereta datang. Saya beri kode pakai hannd lamp ke masinis habis itu saya dengar suara klakson disusul suara keluaran gas rem sebanyak tiga kali," papar dia, Kamis (20/7/2023).
Kecelakaan kereta api Semarang tersebut memang tak terhindarkan karena jarak dan kecepatan kereta api tak cukup waktu untuk mengerem sampai di perlintasan tersebut.
Baca juga: Detik-detik Masinis KA Brantas Selamatkan Diri dari Kecelakaan Kereta Vs Truk di Semarang
Agus mengatakan, sekira tiga menit sebelum kecelakaan, dirinya sudah mengaktifkan sirine bunyi di palang pintu sebagai tanda kereta hendak melintas.
Ia sudah diberitahu di pos sebelumnya bahwa ada kereta api jenis Brantas dari arah Jakarta ke Blitar hendak melintas.
Di sisi lain, dari arah utara ke selatan truk trailer tetap melintas meski sudah ada suara sirine. Nahasnya, truk tiba-tiba tersangkut ketika hendak melintasi rel kedua yang berada di sisi selatan.
"Truk lewat palang masih terbuka. Disusul palang menutup. Truk bukan mogok tapi tersangkut, mesin truk masih menyala," bebernya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus, Michael Hangga Wismabrata), Tribun Jateng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.