Salin Artikel

5 Hal soal Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang, Antara Lain Aksi Masinis Selamatkan Penumpang

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Sementara sopir truk, Heru Susanto yang dikabarkan kabur saat kecelakaan telah menyerahkan diri ke kantor polisi.

Dan berikut 5 hal soal kecelakaan Kereta Api Brantas dan truk di Semarang:

1. Sopir bantah kabur

Heru susanto, sopir truk yang alami kecelakaan dengan KA Brantas dimintai keterangannya di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang pada Kamis (20/7/2023) siang.

Ia membantah disebut kabur usai kecelakaan. Menurutnya ia mengalami trauma berat dan hanya bisa duduk termenung di sisi utara rel di antara ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.

"Lemes trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30," jelasnya.

Heru mengaku memilih diam karena menunggu perwakilan perusahaan datang ke lokasi kejadian. Setelah perwakilan datang, Heru memilih menyerahkan diri ke kantor polisi.

"Ga ada saya lari. Ga bener saya kabur. Nunggu pengurus saya ke TKP baru saya ke sini (kantor polisi) Ada mobil derek saya masih di situ," tuturnya.

2. Sopir akui salah jalur

Heru mengaku saat kejadian, ia memilih jalur yang salah dengan alasan perjalanan lebih singkat.

"Saya akui salah jalur, tahu tidak boleh. Alasan lewat situ lebih singkat hendak ke Mberok, Johar. Mau ambil crane kirim ke Solo," papar dia.

Ia mengaku sengaja memilih jalur tersebut karena lebih cepat. Apalagi sebelumnya, ia pernah melewati jalur tersebut.

Nahas, saat melintas truk mogok persis di atas rel kedua atau di rel hulu sisi selatan.

"Truk mogok di rel kedua (dari utara) mati mesin, mungkin nyangkut, sempat bisa gerak maju satu meter terus ga bisa mesin mati lagi. Kernet tak suruh keluar," terangnya.

Lima menit kemudian ia mendengar suara kereta api dari arah barat dan tak lama, kereta menabrak truk yang melintang di perlintasn.

"Saya lewat situ palang belum nutup tapi sudah ada suara sirine saat lewat rel pertama (sisi utara)," kata dia.

Ia mengatakan masinis dan asisten masinis sempat menyelamatkan diri dan salah satunya memberitahu kepada penumpang di Gerbong Eksekutif 1 untuk bergeser ke gerbong paling belakang.

Pihaknya menyampaikan tindakan masinis KA Brantas dan asistennya telah sesuai dengan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP).

“Ada sekitar 626 penumpang kemarin. Jadi tindakan yang dilakukan masinis untuk menyelamatkan kondisi dirinya dan lokomotif yang dibawa sudah sesuai SOP,” katanya.

4. Masinis dan asisten diperiksa polisi

Masinis KA Brantas dan asistennya diperika penyidik Satlantas Polrestabes Semarang pada Jumat (21/7/2023).

Sang masisini, Aribowo dan asistennya, Budi Winarno datang ke kantor polisi pukul 09.00 WIB tanpa mengenakan seragam kerja.

Mereka keluar pukul 11.30 WIB. Selama 2,5 jam pemeriksaan, penyidik melontarkan 30 pertanyaan yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan tersebu

Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang AKP Adji Setiawan menjelaskan sudah ada enam saksi yang diperiks polisi.

"Kami masih hendak panggil saksi ahli dari Dishub, Tim TAA Polda Jateng, Labfor, sembari melihat hasil investigasi dari tim KNKT," paparnya.

Ia memberikan kode khusus yang di kalangan mereka disebut sebagai kode 3 sebagai informasi bahwa di tengah perlintasannya ada truk berhenti.

Masinis yang mendapatkan kode tersebut segera merespon dengan memberikan kode 35.

"Saya berteriak ke sopir. Namun, karena kereta sudah dekat saya berlari sampai 400 meter ke arah barat atau arah kereta datang. Saya beri kode pakai hannd lamp ke masinis habis itu saya dengar suara klakson disusul suara keluaran gas rem sebanyak tiga kali," papar dia, Kamis (20/7/2023).

Kecelakaan kereta api Semarang tersebut memang tak terhindarkan karena jarak dan kecepatan kereta api tak cukup waktu untuk mengerem sampai di perlintasan tersebut.

Agus mengatakan, sekira tiga menit sebelum kecelakaan, dirinya sudah mengaktifkan sirine bunyi di palang pintu sebagai tanda kereta hendak melintas.

Ia sudah diberitahu di pos sebelumnya bahwa ada kereta api jenis Brantas dari arah Jakarta ke Blitar hendak melintas.

Di sisi lain, dari arah utara ke selatan truk trailer tetap melintas meski sudah ada suara sirine. Nahasnya, truk tiba-tiba tersangkut ketika hendak melintasi rel kedua yang berada di sisi selatan.

"Truk lewat palang masih terbuka. Disusul palang menutup. Truk bukan mogok tapi tersangkut, mesin truk masih menyala," bebernya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus, Michael Hangga Wismabrata), Tribun Jateng

https://regional.kompas.com/read/2023/07/21/134300478/5-hal-soal-kecelakaan-ka-brantas-vs-truk-di-semarang-antara-lain-aksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke