Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Soal Penemuan Ribuan Amunisi di Perairan Cilacap, Diduga dari Kapal USS Langley yang Tenggelam

Kompas.com - 20/07/2023, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

 

5. Ada reruntuhan besi di kedalaman 22 meter

Kopaska TNI AL menemukan reruntuhan besi di lokasi penemuan ribuan amunisi di Cilacap.

Menurut Komandan tim penyelaman, Letkol Laut Yudo Ponco, lokasi itu berada pada kedalaman sekitar 22 meter di alur perairan antara Pulau Nusakambangkan dan Cilacap.

"Tadi sudah sampai titik lokasi, saya berjalan kurang lebih 50 sampai 100 meter dari satu titik ke titik lainnya," kata Ponco usai menyelam, Kamis (20/7/2023) siang.

Di lokasi itu, Ponco melihat reruntuhan besi berukuran cukup besar. Namun demikian, ia belum dapat mengidentifikasi benda tersebut.

"Yang jelas ada reruntuhan besi-besi, ada lubang-lubang, saya masuk (kemudian) keluar lagi," ujar Ponco.

Ponco mengatakan, pada penyelaman pertama ini terkendala visibilitas yang terbatas dan arus bawah laut yang cukup kencang. Jarak pandang di bawah air hanya sekitar 50 centimeter.

"Setelah ini saya akan turun lagi mencoba melihat obyek apa yang spesifik yang bisa didapatkan. Kalau tidak bisa lewat kamera, saya raba dengan tangan," kata Ponco.

Baca juga: Pasukan Katak TNI AL Diterjunkan Cek Lokasi Temuan Ribuan Amunisi Diduga dari Kapal PD II di Perairan Cilacap

6. Pertempuran di Cilacap tahun 1942

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap Kolonel Bambang Beno mengatakan pernah terjadi pertempuran antara Jepang dan Amerika di perairan Cilacap pada tahun 1942.

"Histori yang kami baca kemungkinan amunisi ini tenggelam pada 1942, di mana saat itu terjadi pertempuran, kapal perang Amerika diserang pesawat tempur Jepang dan salah satu kapal tenggelam," ujar Bambang.

Menurut Bambang, lokasi pertempuran itu disebut terjadi di mulut alur Cilacap.

"Dugaan sementara itu, untuk kepastiannya menunggu penyelaman," kata Bambang.

Baca juga: Diduga Masih Ada Amunisi Peninggalan PD II di Perairan Cilacap, TNI AL Akan Lakukan Penyelaman

7. Tenggelamnya Kapal USS Langley

Ribuan amunisi diduga berasal dari bangkai kapal induk pertama Amerika Serikat, USS Lanley.

USS Langley ditenggelamkan oleh pesawat tempur Jepang pada 27 Februari 1942 di dekat Cilacap atau sekitar 81 tahun lalu.

USS Langley berlayar sebagai bagian dari konvoi untuk membantu Sekutu dalam pertempuran melawan Jepang di Hindia Belanda pada 22 Februari 1942.

Kapal tersebut dipimpin Robert P McConnell dan mengangkut 32 unit pesawat P-40 Warhawk.

Di tengah perjalanan konvoi, USS Langley berpisah dari rombongan konvoi dan langsung menuju pelabuhan di Cilacap pada 27 Februari 1942.

Sekitar 74 mil selatan Jawa, kapal induk Langley bertemu dengan dua kapal pengawal AS, ketika sembilan pembom bermesin ganda Jepang menyerang.

Baca juga: Begini Kondisi Bangkai Kapal PD II yang Diduga Bawa Ribuan Amunisi di Perairan Cilacap

Di serangan ketiga, pesawat di dek penerbangan yang ada di USS Langley terbakar.

Komandan McConnell kehilangan kemampuannya untuk menavigasi kapal. Ia pun memerintahkan Langley ditinggalkan, dan kapal perusak pengawal dapat membawa awaknya ke tempat yang aman.

Setidaknya dari 300 awak kapal, 16 kru dinyatakan hilang, termasuk 32 pesawat Warhawk yang dibawa turut tenggelam.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Nirmala Maulana Achmad, Alicia Diahwahyuningtyas, Dandy Bayu Bramasta | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Dani Prabowo, Rizal Setyo Nugroho

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com