LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Pihak keluarga berharap, Muhammad Karunia, bayi berusia 8 bulan asal Desa Suwangi Timur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang didiagnosis sebagai bayi kembar siam agar segera dioperasi. Sebab, selain kembar siam, bayi tersebut kesulitan buang air besar (BAB).
"Kalau kondisi tubuhnya sehat dia (Karunia), cuman kalau pas lagi mau buang air besar itu dia menangis, karena lubang anusnya kecil," kata Sri Gede Jayadi (32), ayah dari Karunia, saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/7/2023).
Gede menyampaikan, anaknya lahir dengan kondisi mempunyai empat kaki, empat tangan dan satu kepala.
Baca juga: Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di NTB Tunggu Tim Dokter dari Surabaya
"Ini sebenarnya kembar siam, kan biasanya kalau kembar siam itu punya dua tubuh utuh yang dempet punya dua kepala, tapi ini (Karunia) hanya satu kepala saja," kata Gede.
Gede menyebutkan, kelamin anaknya juga tumbuh tidak normal, penisnya ada namun testisnya tidak kelihatan.
"Kalau dia kencing lancar, cuman testisnya enggak kelihatan," kata Gede.
Baca juga: Bayi Kembar Siam di Lombok Timur, Ibu: Saya USG 5 Kali dan Katanya Normal
Sebelumnya, Sri Nurul Hidayati (31), istri Gede menceritakan, kehamilannya tidak ada yang janggal, dan selama pemeriksaan USG (ultrasonography) pihak medis menyebutkan kandungnya normal.
"Saya lima kali pergi USG ke dokter, dan katanya kandungan saya baik-baik saja normal," kata Sri di sela-sela bersama anaknya.
Dia bersama suaminya sangat kaget ketika anaknya lahir dengan kondisi tidak normal pada November 2022.
"Saya kaget, suami saya lemas. Tidak kita sangka anak kami lahir dengan seperti ini, semoga harapannya dia tetap bisa sehat," kata Sri.
Meskipun terlahir dengan kondisi yang tidak normal, Sri bersama suaminya sangat menyayangi anaknya itu.
"Ini pemberian dari Allah, kita harus syukuri ini titipan. Makanya kami beri nama dia Karunia," kata Sri.
Baca juga: Bukan Berkaki Enam, Bayi Asal Lombok Timur merupakan Kembar Siam
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Herman Mahaputra mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar siam itu masih menunggu tim dokter dari RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.
"Kita sekarang sifatnya menunggu tim dari dr Soetomo. Pada prinsipnya anak ini dalam kondisi baik, laki-laki dan dalam waktu dekat akan kita lakukan tindakan pemisahan," kata Dokter Jack, sapaan akrab Direktur RSUD NTB, saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa (18/7/2023).
Tindakan pemisahan kasus bayi kembar siam atau Paracitic ischipagus conjoint twin ini nantinya akan dilakukan oleh tim dokter RSUD NTB berkolaborasi dengan tim dokter dari RSUD dr. Soetomo.
Ada sekitar 10 dokter dari RSUD NTB yang terdiri dari dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah orthopaedi, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis patologi klinik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.