Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di NTB Tunggu Tim Dokter dari Surabaya

Kompas.com - 19/07/2023, 13:18 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Herman Mahaputra mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kabupaten Lombok Timur masih menunggu tim dokter dari RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.

"Kita sekarang sifatnya menunggu tim dari dr Soetomo. Pada prinsipnya anak ini dalam kondisi baik, laki-laki dan dalam waktu dekat akan kita lakukan tindakan pemisahan," kata Dokter Jack, sapaan akrab Direktur RSUD NTB, saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Sempat Membaik Usai Operasi, Salah Satu Bayi Kembar Siam di Flores Timur Meninggal

 

Tindakan pemisahan kasus bayi kembar siam atau Paracitic ischipagus conjoint twin ini nantinya akan dilakukan oleh tim dokter RSUD NTB berkolaborasi dengan tim dokter dari RSUD dr. Soetomo.

Ada sekitar 10 dokter dari RSUD NTB yang terdiri dari dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah orthopaedi, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis patologi klinik.

Baca juga: 10 Dokter Spesialis Bakal Tangani Operasi Bayi Kembar Siam di Flores Timur

Dokter Jack berharap operasi pemisahan bayi kembar siam asal Lombok Timur ini bisa dilaksanakan secepatnya. 

Sebelumnya, keberadaan bayi kembar siam ini sempat menjadi perbincangan masyarakat karena sekilas seperti bayi yang memiliki kaki enam. 

"Kalau siam itukan dempet, tentu namanya setelah pemeriksaan lebih lanjut kita akan tahu. Jadi bukan kakinya enam enggak, itu kembar siam," kata Dokter Jack.

Tidak memiliki anus

Dokter Jack menyebut, bayi kembar siam asal Lombok Timur tersebut juga tidak memiliki lubang anus.

Sehingga, selain melakukan operasi pemisahan, tim dokter juga akan membuat lubang anus pada bayi malang tersebut.

"Dia juga tidak punya anus nanti mungkin tindakannya agak cukup lama karena harus membuat anatomi seperti lubang anus dan sebagainya," terang Dokter Jack.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

KPU Solo Gandeng Dinas Kesehatan Jemput Bola Pemeriksaan Kesehatan Calon Petugas KPPS

KPU Solo Gandeng Dinas Kesehatan Jemput Bola Pemeriksaan Kesehatan Calon Petugas KPPS

Regional
8 Mahasiswa PNP Masih Terjebak di Gunung Marapi, 2 Lainnya Tewas

8 Mahasiswa PNP Masih Terjebak di Gunung Marapi, 2 Lainnya Tewas

Regional
Cak Imin Janjikan Dana Otsus Aceh Diperpanjang sampai Kiamat, Asalkan Bisa Dinikmati Rakyat

Cak Imin Janjikan Dana Otsus Aceh Diperpanjang sampai Kiamat, Asalkan Bisa Dinikmati Rakyat

Regional
Personel TNI Diadang dan Ditembaki OTK di Maybrat

Personel TNI Diadang dan Ditembaki OTK di Maybrat

Regional
Ganjar Sebut Antrean BBM di Balikpapan Termasuk Situasi Darurat

Ganjar Sebut Antrean BBM di Balikpapan Termasuk Situasi Darurat

Regional
Kampanye di Kalsel, Anies Janjikan Bangun Rel Kereta Api Rute Banjarmasin-Banjarbaru

Kampanye di Kalsel, Anies Janjikan Bangun Rel Kereta Api Rute Banjarmasin-Banjarbaru

Regional
Gunung Marapi 46 Kali Meletus dalam 2 Hari

Gunung Marapi 46 Kali Meletus dalam 2 Hari

Regional
Sidang Perdana Kasus KDRT Oknum Polisi, Istri Terdakwa Berteriak Hukumannya Terlalu Ringan

Sidang Perdana Kasus KDRT Oknum Polisi, Istri Terdakwa Berteriak Hukumannya Terlalu Ringan

Regional
HUT Ke-64 HST, Pemkab Gelar Ajang Olahraga Tradisional Fortrada 2023

HUT Ke-64 HST, Pemkab Gelar Ajang Olahraga Tradisional Fortrada 2023

Regional
Ziarah ke Makam Syiah Kuala, Muhaimin Doakan Perjuangan Amin

Ziarah ke Makam Syiah Kuala, Muhaimin Doakan Perjuangan Amin

Regional
Cetak Sendiri, Warga Batam Beli Pertalite Gunakan Uang Palsu

Cetak Sendiri, Warga Batam Beli Pertalite Gunakan Uang Palsu

Regional
Cerita Warga Tunggu Presiden Jokowi sejak Pagi di Pasar Danga Nagekeo

Cerita Warga Tunggu Presiden Jokowi sejak Pagi di Pasar Danga Nagekeo

Regional
Pengungsi Rohingya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Pengungsi Rohingya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Regional
Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Regional
Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com