Titik pusat gempa itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota, misalnya Aceh Barat, Aceh Jaya, Simeulue, Bener Meriah, dan Pidie, dengan kawasan yang tercatat mengalami gempa paling banyak adalah Pidie.
Sementara apabila merujuk pada peristiwa gempa bumi dan gelombang tsunami pada 26 Desember 2004, pusat gempa berada di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut.
Andi juga mengatakan bahwa kekuatan gempa yang terjadi di Aceh pada tahun 2022 sangat bervariasi.
Namun, sebagian besar kejadian gempa memiliki kekuatan kurang dari Magnitudo 3.
Dari total 1.138 gempa di Aceh tahun 2022, sebanyak 783 kali gempa memiliki kekuatan di bawah Magnitudo 3.
Selanjutnya, ada sebanyak 345 gempa dengan kekuatan antara Magnitudo 3 hingga Magnitudo 5, dan 10 kali gempa memiliki kekuatan di atas Magnitudo 5.
Gempa dengan kekuatan terbesar terjadi pada 24 September 2022, yakni Magnitudo 6,4.
Lebih lanjut, Andi menuturkan bahwa jumlah gempa bumi di Aceh selama tahun 2022 lebih banyak dibandingkan jumlah gempa tahun 2021 yaitu sebanyak 1.059 kali.
Seperti kondisi tahun lalu, gempa bumi di Aceh pada 2021 juga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.
Meski tidak memicu kerusakan, namun data tersebut mengindikasikan bahwa aktivitas kegempaan yang terjadi perlu disikapi dengan penguatan mitigasi.
Sumber:
kompas.id
infopublik.id
aceh.tribunnews.com
djkn.kemenkeu.go.id