Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Banjir Lahar Hujan Semeru Rusak Jembatan | Alumnus SMAN 3 Semarang Diterima di 21 Kampus Luar Negeri

Kompas.com - 08/07/2023, 07:21 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Banjir lahar hujan Gunung Semeru merusak jembatan di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (7/7/2023).

Kejadian ini mengakibatkan lumpuh totalnya akses Lumajang-Malang.

Berdasarkan catatan, banjir lahar yang berhulu dari Gunung Semeru ini memiliki amplitudo maksimal 40 milimeter.

Berita lainnya, Maulana Fatahillah Adzima, alumnus SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah, berhasil diterima di 21 kampus luar negeri.

Pria yang kerap disapa Maul ini mendapat surat penerimaan atau Letter of Acceptance (LoA) dari 27 jurusan di berbagai kampus.

Bahkan, beberapa universitas menerima Maul di tiga program studi sekaligus. Misalnya di Wageningen University, Belanda, laki-laki kelahiran 2004 ini diterima di jurusan Food Technology, Environmental Sciences, dan Marine Science.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat.

1. Akses Lumajang-Malang lumpuh akibat banjir lahar hujan Semeru


Akses Lumajang-Malang lumpuh total akibat jembatan penghubung dua kabupaten itu putus diterjang banjir lahar hujan Semeru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, proses asesmen terkendala karena akses menuju jembatan tersebut tertutup longsor di Jalur Piket Nol.

"Benar jembatannya putus, asesmen detail belum bisa dilakukan karena akses masih terputus," ujarnya, Jumat.

Getaran banjir lahar ini terekam dalam seismograf di Pos Pantau Gunung Api Semeru.

Atas peristiwa ini, Patria mengimbau warga yang bertempat tinggal di dekat aliran sungai untuk segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman.

Baca selengkapnya: Diterjang Banjir Lahar, Jembatan Lumajang-Malang Putus

2. Alumnus SMAN 3 Semarang yang diterima di 21 kampus luar negeri akhirnya pilih UC Berkeley AS

Seorang alumni SMA Negeri 3 Semarang, Maulana Fatahillah Adzima ditemui di SMAN 3 Semarang, Kamis (6/7/2023).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Seorang alumni SMA Negeri 3 Semarang, Maulana Fatahillah Adzima ditemui di SMAN 3 Semarang, Kamis (6/7/2023).

Setelah mendapat LoA dari 27 jurusan di berbagai kampus di luar negeri, Maulana Fatahillah Adzima akhirnya memutuskan melanjutkan pendidikan di University of California (UC) Berkeley, Amerika Serikat.

Menurut alumnus SMAN 3 Semarang ini, UC Berkeley merupakan kampus dambaannya.

"Universitas yang saya dambakan karena memiliki program teknik sipil salah satu terbaik dengan peringkat ketiga di dunia dan over all UC Berkeley menduduki peringkat 10 dunia,” ucapnya.

Di Berkeley, Maul memilih jurusan Teknik Sipil atau Civil Engineering. Pilihannya tersebut dilandasi atas ketertarikannya terhadap geografi dan kebumian.

Selain itu, Maul memilih jurusan tersebut karena merasa prihatin dengan kondisi pesisir yang terdampak krisis iklim, khususnya kota yang ia tinggali, Semarang.

Oleh karena itu, Maul berharap di kemudian hari bisa berkontribusi secara langsung untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca selengkapnya: Diterima di 21 Kampus Luar Negeri, Ini Alasan Alumnus SMAN 3 Semarang Akhirnya Pilih UC Berkeley AS

 

3. Terungkapnya sindikat internasional penjualan ginjal

Apa itu ginjal bocor, penyebab, faktor risiko, pencegahan, dan cara pengobatannya.iStockphoto/Ivan-balvan Apa itu ginjal bocor, penyebab, faktor risiko, pencegahan, dan cara pengobatannya.

Sindikat internasional penjualan ginjal terungkap saat mengajukan permohonan paspor di Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (4/7/2023).

Lima orang ditangkap dalam kasus ini, mereka berinisial MM (29), SH (23), WI (34), AT (24), dan IS (30).

Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim Hendro Tri Prasetyo menuturkan, terbongkarnya kasus itu bermula saat saat MM (29), warga Sidoarjo, Jatim; dan SH (23), warga Tangerang Selatan, Banten; mengajukan permohonan pembuatan pspor dengan alasan akan berlibur ke Malaysia.

“Keduanya datang ke Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo. Walaupun pembuatan online tetap ada wawancara tatap muka,” ungkapnya, Rabu (5/7/2023).

MM dan SH diantarkan oleh tiga terduga pelaku lainnya, yaitu WW asal Bogor, Jawa Barat; AT asal Jakarta; dan IS, asal Kabupaten Mojokerto, Jatim. Ketiga orang ini bertindak sebagai penyalur.

“Ketiganya ini merupakan penyalur. Ini setelah hasil wawancara yang menjual ginjal ke Kamboja,” tuturnya.

Baca selengkapnya: Sindikat Penjualan Ginjal Terungkap Saat 5 Orang Urus Paspor untuk Liburan ke Malaysia di Ponorogo

4. Jokowi kagumi kecepatan seorang siswa SD di Jayapura pecahkan soal matematika

Presiden Joko Widodo sedang memperhatikan Jose Agusto Nerokouw yang sedang menghitung perkalian kuadrat, Jumat (7/7/2023). Presiden Joko Widodo sedang memperhatikan Jose Agusto Nerokouw yang sedang menghitung perkalian kuadrat, Jumat (7/7/2023).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kagum dengan kemampuan seorang siswa SD di Jayapura, Papua, bernama Jose Agusto Kerokouw (10), yang dengan cepat merampungkan soal matematika.

Saat itu, Jokowi memberikan pertanyaan seputar matematika. Jika berhasil menjawab, Presiden akan memberikan sepeda.

Di salah satu momen, Jokowi memberikan pertanyaan soal hasil 1.800+2.100. Dengan cepat, Jose langsung menjawab 3.900. Hal itu membuat Jokowi terkesima.

"Ini cepat-cepat banget, pinter banget ini," puji Jokowi, yang kemudian memberikan hadiah sepeda kepada siswa kelas V SD Kalam Kudus Kota Jayapura itu.

Jose merupakan satu dari sekitar 100 siswa SD asal tujuh kabupaten di Tanah Papua, yang mendapatkan kesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Jayapura.

Seratusan siswa itu merupakan siswa yang ikut dalam program Gasing Matematika gagasan Prof Yohanes Surya, yang selama dua minggu terakhir.

Baca selengkapnya: Saat Jokowi Kagumi Kecepatan Murid SD Papua Jose Agusto Pecahkan Soal Matematika...

5. Orangtua tolak tabungan siswa di Pangandaran dikembalikan secara dicicil

Daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Tribun Jabar Daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah.

Ada rencana yang menyebutkan bahwa uang tabungan murid di sejumlah SD di Pangandaran, Jawa Barat, dikembalikan secara dicicil.

Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari sejumlah orangtua murid. Mereka menginginkan agar tabungan anaknya dikembalikan kontan.

Salah satu yang tak setuju dengan rencana itu adalah Widiansyah.

Ia menjelaskan, tabungan anaknya sebanyak Rp 45 juta belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Di sekolah anaknya, uang tabungan murid yang baru lulus dan belum dikembalikan mencapai sekitar Rp 112 juta.

Jumlah tersebut, kata Widi, belum termasuk total uang tabungan murid yang lulus tahun 2022 dan 2021.

"Kalau saya yang uang tabungannya Rp 45 juta, katanya mau kebagian Rp 2,5 juta, tapi saya akan tegas menolak," terangnya.

Baca selengkapnya: Orangtua Menolak Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Dikembalikan dengan Dicicil

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda; Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah; Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Pythag Kurniati, Khairina, Rachmawati, Muhamad Syahrial)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com