Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang Ayah dan Anak Tinggal di Gubuk Reyot Seperti Kandang di Baubau

Kompas.com - 10/07/2023, 11:39 WIB
Defriatno Neke,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – La Umpa (60), seorang pria tua tinggal di dalam gubuk reyot mirip kandang di dalam kebun milik orang di Kelurahan Waruruma, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau,, Sulawesi Tenggara.

Pria keturunan Tionghoa ini tinggal di gubuk tersebut bersama seorang anaknya yang berusia 13 tahun .

“Pilih tinggal di sini ya beginilah nasib saya, saya cari kehidupan saya di sini,” kata La Umpa saat ditemui langsung di gubuknya, Sabtu (8/7/2023) .

Baca juga: Pilu Bu Sida Pejuang Tumor di Batam, Tinggal dalam Rumah Reyot bersama Anak yang Gangguan Jiwa

Berdasarkaan pantauan, terlihat rumah gubuk milik La Umpa sangat tidak layak dihuni. Ukuran bangunan selebar satu meter, panjang 4 meter, dan tinggi gubuk sekitar satu meter lebih.

Terdapat satu pintu dan langsung mengarah dapur yang beralaskan tanah. Dan bagian dalam terdapat satu Kasur yang berada di atas batang bambu.

Kemudian dinding rumahnya merupakan batang ranting pohon kering yang disusun rapat.

La Umpa mengaku, sudah sekitar tiga tahun ia tinggal di gubuk tersebut bersama anaknya, Saiful. Sebelumnya, ia sering berpindah tempat tinggal.

“Saya tinggal di sini sudah cukup lama hampir tiga tahun. Sebelumnya pindah-pindah, tinggal berdua anak saya bernama Saiful. Kalau istri saya sudah meninggal,” ujarnya.

Untuk bertahan hidup, ia bekerja serabutan untuk menghasilkan uang yang halal dengan bekerja sebagai buruh pemecah batu, ataupun menyiangi kebun orang.

Baca juga: Cerita Keluarga Asal Manggarai Timur Tinggal di Gubuk Reyot: Kadang Makan, Kadang Enggak

“Kalua tidak ada kerja saya duduk saja di gubuk, atau pergi ke kebun cabut rumput,” ucap La Umpa.

Terkadang warga sekitar memberikan bantuan kepada La Umpa dan anaknya ini.

Kehidupan La Umpa ini menarik perhatian Polsek Kokalukuna. Rencananya, Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk akan buat rumah yang layak.

“Kami terima laporan ada warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Kalau lihat bangunannya, tidak minta maaf sangat tidak layak, sangat mirip situasi kandang, apalagi bapak ini mempunyai anak berumur 13 tahun,” kata Kapolsek Kokalukuna, Ipda Muhamad Arif.

“setelah kami laporkan kepada pimpinan, bapak kapolres, alhamdulillah beliau merespons dan akan dibangunkan rumah layak huni dan sudah dapatkan tanahnya berukuran 5x5 meter,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com