Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Ibu dan 2 Anaknya di Mamuju Tinggal di Rumah Reyot Selama 10 Tahun

Kompas.com - 13/01/2023, 14:03 WIB
Himawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Kisah pilu dialami seorang ibu bernama Munang (50) bersama kedua anaknya yang selama sepuluh tahun tinggal di sebuah rumah yang sudah reyot di Dusun Kamassi, Desa Sondoang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Rumah yang ditinggali Munang jauh dari kata layak. Atap daun rumbia yang sudah bolong menyebabkan air memasuki rumahnya saat hujan deras terjadi.

Jumlah papan yang minim tak cukup menutupi seluruh dinding rumah Munang. Ia pun terpaksa menggunakan terpal lusuh pemberian tetangga agar keseluruhan dinding rumahnya tertutup.

Baca juga: Listrik Kembali Mengalir di Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko Setelah Belasan Tahun Tinggal dalam Kegelapan

Kondisi ini diperparah dengan lantai yang beralaskan tanah dan kayu penyangga yang reyot. Munang bukannya tak bisa merawat rumah yang ditinggalinya.

Namun penghasilan yang ia dapatkan hanya bisa ia gunakan untuk makan dan menafkahi dua anak yang kini tinggal bersamanya.

"Saya bekerja mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai anak yang masih SD," kata wanita yang akrab disapa Indodatu ini, Jumat (13/1/2023).

Munang merupakan warga asli Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Dia datang ke Mamuju bersama suaminya bersama anak-anaknya.

Namun pada 2018, suami Munang meninggal dunia. Hal ini membuat Munang bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Munang memiliki 6 anak. Anak pertamanya masih bersekolah di Kabupaten Mamasa. Sementara 3 anaknya yang lain memilih merantau ke luar daerah.

Baca juga: Sorak-sorai Bergema di Rumah Mewah Eny dan Tiko Saat Listrik Menyala Lagi

Selama 10 tahun di Mamuju, Munang tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kepala Dusun Kamassi Masdar mengatakan bahwa Munang tak pernah mendapat program bantuan dari pemerintah karena masih tercatat sebagai warga Mamasa.

Masdar mengaku telah meminta Munang untuk mengurus kepindahannya dan membuat kartu identitas berdomisili Mamuju, agar dia bisa mengusulkan namanya sebagai penerima bantuan.

"Kami sudah pernah sampaikan untuk cabut berkas di Mamasa supaya kami bisa menguruskan bantuan," ujar Masdar.

Sementara itu, kondisi Munang yang sangat memprihatinkan ini membuat beberapa organisasi kemanusiaan telah menyalurkan donasi langsung berupa bahan pokok.

Selain organisasi kemanusiaan, Kapolda Sulbar turut memberikan atensi dengan memberi bantuan bedah rumah Munang tersebut.

Baca juga: Akhirnya, Rumah Mewah Eny dan Tiko Kembali Dialiri Listrik

Kapolsek Kalukku Iptu Joudtson mengatakan bahwa kini rumah Munang sudah dibongkar dan segera dikerja agar menjadi layak huni.

Joudtson berkata bahwa Direktur Binmas Polda yang mewakili Kapolda telah menemui Munang dan kedua anaknya.

"Dibedah rumah dari tidak layak huni menjadi layak huni. Material (baru) sudah masuk dan pasir juga sudah masuk," kata Joudtson kepada Kompas.com.

Joudtson mengatakan bahwa sejak kematian suaminya, Munang memang memilih bekerja serabutan. Karena tak punya ladang dan kebun pribadi, sehari-harinya Munang hanya bisa membantu warga yang memiliki kebun.

Kerja yang dilakukan Munang biasa berupa membersihkan kebun warga atau sekedar membantu warga lain memanen hasil kebun. "Jadi tidak memiliki penghasilan tetap," ujar Joudtson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com