SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengusulkan manajemen Persis Solo untuk mem-blacklist suporter yang terlibat bentrokan saat pertandingan Persis Solo Vs Persebaya Surabaya.
Kejadian bentrokan terjadi saat pertandingan berlangsung di Stadion Manahan Solo, Sabtu (1/7/2023), pada babak pertama. Kejadian itu mengakibatkan, belasan suporter diamankan dan 7 orang ditetapkan sebagai pelaku pengeroyokan setelah laga oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo.
Baca juga: Tujuh Pelaku Bentrok Suporter Persis Solo, Berselisih Paham Berujung Ditahan Polisi
Gibran mengaku telah membicarakan adanya peristiwa tersebut dengan Direktur Persis Kevin Nugroho dan mengusulkan untuk mem-blacklist suporter yang terlibat kerusuhan di Stadion Manahan Solo.
"Saya langsung berkoordinasi dengan manajemen Persis Solo terkait peristiwa tersebut. Mereka suporter rusuh serta terlibat penganiayaan mengarah pelanggaran hukum. Saya usulkan pada Kevin agar di-blacklist,” kata Gibran, pada Senin (3/7/2023).
Wacana mem-blacklist suporter ini juga disetujui oleh pihak kepolisian.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi bakal mendukung keputusan tersebut jika benar disetujui.
"Saya mendukung. Saya setuju dengan Mas Wali jika rusuh di-blacklist saja. Saya menambahkan statement Mas Wali kalau rusuh-rusuh harus mendapatkan tindakan tegas Panpel berani blacklist suporter," kata Iwan Saktiadi.
Baca juga: Bentrok Suporter Persis Solo, Panpel Sempat Minta Polisi Masuk Tribune Stadion Manahan
Ketua Panpel Stadion Manahan Ginda Ferachtriawan mengatakan, bakal melakukan koordinasi dengan manajemen Persis Solo terkait wacana blacklist.
"Kita sedang berkordinasi dengan klub dan keamanan, apa yang seharusnya kita lakukan (pem-blacklist-an suporter). Kalau dulu kita sita dan kita catat tetapi hanya sebatas itu, tetapi jika ada tindakan yang tegas," kata Ginda.
Sebelumnya, langsung memblacklist suporter pernah dilaksanakan di Stadion Manahan Solo.
"Pernah beberapa elemen tidak mendapatkan kuota dan sangsi dari manajemen. Saya rasa itu akan dilakukan ke depannya. Tetapi kami tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali dan berharap Manahan menjadi venue terus kedepannya," paparnya
"Aturan blacklist tidak boleh menonton hingga waktu tertentu, bisa saja dibawa ke ranah hukum jika memungkinkan," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.