SOLO, KOMPAS.com - Pertandingan perdana Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (1/7/2023), diwarnai bentrok suporter yang berujung pada penusukan.
Kejadian bermula saat suporter Persis Solo mendapatkan sorotan saat laga berlangsung di menit ke-38, setelah Persebaya Surabaya, mencetak gol penalti dari Bruno Moreira.
Gesekan terjadi antara kedua kelompok suporter Persis Solo, yakni Garis Keras (GK) dan B6. Peristiwa itu terjadi di Tribune Timur dan Utara Stadion Manahan. Kedua kelompok tampak saling ejek, adu mulut, dan melempar botol plastik berisi air.
Puluhan steward langsung bergerak dan mengamankan suporter. Bahkan, imbuan Panitia Penyelenggaraan (Panpel), melalui soundsystem stadion, terdengar beberapa kali selama laga.
"Kita jaga keamanan, keselamatan dan kondusifitas berlangsung pertandingan. Untuk semua elemen suporter, untuk menjaga keamanan agar bisa melaksanakan laga home di Stadion Manahan," demikian imbauan panpel.
Baca juga: Bentrok Suporter Persis Solo, Polisi Tahan 7 Pelaku Pengeroyokan
Kondisi ini berlangsung hingga menit ke-48. Akhirnya pihak kepolisian diizinkan masuk oleh panpel untuk ikut menjaga kondusivitas di dalam tribune.
Saat dikonfirmasi, Ketua Panpel Stadion Manahan Ginda Ferachtriawan mengatakan, pihaknya membenarkan adanya gesekan antara internal suporter Persis Solo.
Ia juga mengakui, saat kejadian sempat meminta bantuan Kepolisian. Hal ini sesuai Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga.
"Kita belum tahu persis kejadian apa yang menyebabkan. Tapi sesuai Perpol 10, kami mendatangi langsung dan ketika kita merasa memang kita butuh bantuan dari pihak kepolisian. Kita minta pihak kepolisian untuk ikut membantu masuk (tribune stadion)," kata Ginda, Minggu (2/7/2023).
Dia mengatakan, ada sekitar puluhan suporter Persis Solo yang terlibat dalam aksi tersebut. Terkait penyebabnya, dia mengatakan masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
"Apa yang menyebabkan, kita koordinasikan, Pak Kapolres menyampaikan akan memanggil beberapa orang yang dikenal untuk menanyakan persoalannya. Sementara ada yang sempat berdesak-desakan sesak napas misalnya, kita tanya sama pihak medis kondisinya normatif," ujarnya.
Selain itu, Ginda mengaku pihaknya kecolongan atas kedatangan suporter Bonek di Stadion Manahan Solo. Padahal, laga Liga 1 dilarang dihadiri suporter tamu.
"Kita bisa pastikan memang tadi ada beberapa suporter beberapa dari Persebaya mempunyai tiket, kita minta tak membawa atribut apapun. Beberapa sempat kita minta identitasnya, tapi ternyata juga cukup banyak," tuturnya.
Dia membantah kabar bahwa bonek yang hadir mencapai 500 orang.
"(500 orang) enggak ada," ucapnya.