Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan Ranggalawe: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 29/06/2023, 23:10 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pemberontakan Ranggalawe adalah pemberontakan pertama yang terjadi di Kerajaan Majapahit yang diperkirakan terjadi pada 1295.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Ranggalawe, sahabat setia pendiri Majapahit, Raden Wijaya. Ranggalawe juga menjadi salah satu tokoh penting yang membantu membangun kerajaan.

Baca juga: Kisah Pasukan Bhayangkara dari Majapahit, Pasukan Elit yang Dipimpin Gajah Mada

Dilansir dari Kompas.com, kapan tepatnya Pemberontakan Ranggalawe masih menjadi perdebatan. Salah satunya yang memperkirakan pemberontakan ini terjadi pada 1295, setelah kematian Raden Wijaya.

Sementara Kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa Raden Wijaya meninggal pada 1309.

Baca juga: Trunojoyo, Pangeran dari Pulau Garam yang Memberontak Melawan Mataram

Meski Nagarakretagama memiliki data yang lebih akurat dibanding Pararaton, para sejarawan meyakini Pemberontakan Ranggalawe terjadi pada 1295.

Terlebih pendapat ini didukung oleh fakta lain yang menyatakan bahwa Ranggalawe diduga meninggal pada 1295.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Gunungkidul, Hutan Belantara Tempat Pelarian Orang Majapahit

Penyebab Pemberontakan Ranggalawe

Seperti disebutkan pada Kitab Pararaton, penyebab Pemberontakan Ranggalawe adalah karena Ranggalawe terhasut oleh adu domba Mahapati.

Mahapati disebut kerap mengadu domba dan menimbulkan permusuhan di antara sahabat Raden Wijaya sejak Kerajaan Majapahit berdiri.

Disebutkan dalam Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe, ia terhasut Mahapati karena tidak puas dengan jabatan yang didapatkannya sebagai Adipati Tuban.

Selain itu, pemberontakan juga dipicu oleh kekesalan Ranggalawe atas pengangkatan Nambi sebagai rakryan patih.

Ranggalawe menganggap jabatan itu seharusnya diberikan kepada pamannya, Lembu Sora, yang berjasa lebih besar.

Akan tetapi, Lembu Sora justru tidak setuju dengan Ranggalawe dan tetap mendukung Nambi sebagai patih.

Ketika Ranggalawe merasa bahwa tuntutannya diabaikan, ia memilih untuk membuat kekacauan di istana yang dimanfaatkan oleh Mahapati.

Kronologi Pemberontakan Ranggalawe

Setelah Ranggalawe membuat kekacauan di istana, Lembu Sora menegur agar ia meminta maaf kepada raja.

Namun Ranggalawe mengabaikan nasehat Lembu Sora dan memilih untuk kembali ke Tuban.

Hal ini yang dimanfaatkan Mahapati, dengan menyampaikan kepada Nambi bahwa Ranggalawe tengah menyusun peberontakan.

Mahapati juga meminta izin untuk menyusun pasukan untuk menyerang Ranggalawe.

Mendengar kabar tersebut, Ranggalawe segera menyusun pasukan untuk menghadangnya.

Pada akhirnya, pertempuran pun pecah di dekat Sungai Tambak Beras, Jombang.

Ranggalawe harus melawan pasukan Majapahit yang dipimpin Nambi, Kebo Anabrang, dan Lembu Sora.

Dampak Pemberontakan Ranggalawe

Pecahnya pertempuran tersebut memberi dampak terhadap KErajaan Majapahit, yaitu:

1. Terbunuhnya Ranggalawe oleh Kebo Anabrang

2. Lembu Sora yang tidak terima keponakannya terbunuh lantas menikam Kebo Anabrang hingga tewas.

3. Pemberian ampunan terhadap pasukan Ranggalawe oleh Raden Wijaya.

4. Munculnya fitnah Mahapati terhadap Lembu Sora akhirnya dicap sebagai pemberontak yang telah membunuh Kebo Anabrang, yang nantinya menjadi penyebab pemberontakan Lembu Sora.

Sumber:
gramedia.com 
intisari.grid.id 
kompas.com (Widya Lestari Ningsih, Nibras Nada Nailufar, Dini Daniswari)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com