Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pesawat SAM Air Jatuh di Yalimo, 2 Kru dan 4 Penumpang Meninggal

Kompas.com - 27/06/2023, 18:28 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Kemudian, pada Senin (26/6/2023), enam personel tambahan diterjunkan ke lokasi. Dengan membawa peralatan spesifik, mereka bertugas membuka jalan bagi tim yang sebelumnya sudah tiba.

Hingga akhirnya evakuasi terhadap enam korban jatuhnya pesawat SAM Air di Yalimo berhasil dilakukan pada Selasa.

Baca juga: Kondisi di Lapangan Sulit, Evakuasi Korban Pesawat SAM Air Belum Berhasil

4. Data antemortem korban didapatkan

Setelah tiba di Jayapura, jenazah korban akan diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Papua.

Dilansir dari Kompas.id, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Papua Kombes dr Nariyana menerangkan, pihaknya sudah menerima data antemorten dari lima korban.

"Data yang telah terkumpul adalah pakaian yang digunakan, tanda khusus di tubuh korban, dan ciri fisik seperti berat dan tinggi badan. Kami terus bersinergi dengan pihak SAM Air untuk mengumpulkan data antemorten dari kerabat seluruh korban," tuturnya, Selasa.

Anes Telenggen, paman kopilot pesawat SAM Air PK-SMW, menyampaikan terima kasih kepada tim SAR gabungan dan berbagai pihak yang terlibat dalam evakuasi para korban.

"Kami berharap proses identifikasi para korban di Rumah Sakit Bhayangkara berjalan lancar," jelasnya.

Baca juga: Tim SAR Kembali Kirim 6 Personel ke Lokasi Pesawat SAM Air Jatuh, Misinya Buka Jalan

5. Hilang kontak setelah 7 menit lepas landas

Pesawat SAM Air PK-SMW ini sedianya melayani penerbangan dari Distrik Elelim ke Distrik Welarak.

Namun, tujuh menit usai lepas landas dari Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, pesawat tersebut hilang kontak.

“Pesawat itu melaksanakan flight dari Bandara Elelim ke Poik pukul 10.53 WIT, rencana tiba di Bandara Poik jam 11.06 WIT,” terang Kasubsi Operasi dan Siaga Basarnas Jayapura Marinus Ohoirat, Jumat, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: UPDATE Evakuasi Korban Kecelakaan SAM Air di Yalimo, 4 Personel SAR Turun di Lokasi Bangkai Pesawat

Selepas pesawat tersebut hilang kontak, tim melakukan pencarian menggunakan helikopter. Dari pencarian tersebut, tim menemukan pesawat SAM Air itu dalam kondisi hancur.

"Helikopter dari Wamena ada cek ke situ, sudah ditemukan 12 kilometer dari arah timur Bandara Elelim. Dipastikan pesawat hancur," beber Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yalimo AKBP Rudolof Yabansabra, Jumat.

Baca juga: Proses Evakuasi Korban Kecelakaan SAM Air, Tim SAR Kian Dekati Bangkai Pesawat

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi; Kontributor Jayapura, Roberthus Yewen | Editor: Krisiandi, David Oliver Purba, Andi Hartik, Gloria Setyvani Putri, Pythag Kurniati), Antara, Kompas TV

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Enam Korban Kecelakaan Pesawat SAM di Yalimo Ditemukan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com