Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pesawat SAM Air Jatuh di Yalimo, 2 Kru dan 4 Penumpang Meninggal

Kompas.com - 27/06/2023, 18:28 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pesawat SAM Air jatuh di kawasan Gunung Wara, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6/2023).

Setelah dilakukan pencarian, semua kru dan penumpang pesawat jenis Cessna tersebut dipastikan meninggal dunia.

Black box atau kotak hitam diharapkan bisa segera ditemukan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan PK-SMW itu.

Berikut sederet fakta-fakta soal jatuhnya pesawat SAM Air di Yalimo.

Baca juga: Basarnas Pastikan Semua Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air di Yalimo Meninggal

1. Kru dan penumpang meninggal

Pesawat SAM Air yang jatuh di Yalimo tersebut membawa enam orang, terdiri dari pilot dan kopilot serta empat penumpang.

Kepala Subseksi (Kasubsi) Operasi dan Siaga Basarnas Jayapura Marinus Ohoirat mengatakan, berdasarkan laporan tim yang berada di lokasi kejadian pada Selasa (27/6/2023), semua kru dan penumpang dipastikan meninggal.

"Pada jam 12.10 WIT, info dari lapangan bahwa kondisi pesawat PK-SMW hangus terbakar dan semua korban dinyatakan meninggal dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Pesawat SAM Air Hilang Kontak di Yalimo 7 Menit Usai Lepas Landas, 2 Tim Diterjunkan untuk Pencarian

Setelah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat SAM Air, para korban dibawa menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Kemudian, korban akan diterbangkan menuju Kota Jayapura, Papua, untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.

Dikutip dari Antara, pesawat itu dipiloti oleh Kapten Hari Permadi, sedangkan Levi Murib bertindak sebagai kopilot. Adapun empat penumpangnya ialah Bartolomeus (34), Kilimputni (20), Ebet Halerohon (29), dan Dormina Halerohon (17).

Baca juga: Ekor Pesawat SAM Air Ditemukan Utuh, Black Box Diharapkan Masih Diposisinya

2. Black box diharapkan segera ditemukan


Meski kondisi badan pesawat hancur dan hangus, tetapi kondisi ekor pesawat ditemukan dalam kondisi utuh.

Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Silas Papare Jayapura Marsma TNI M Dadan Gunawan menuturkan, di ekor pesawat tersebut terdapat black box atau kotak hitam. Oleh karena itu, ia berharap black box bisa segara ditemukan.

“Ekor pesawatnya kan masih utuh. Diharapkan masih di posisinya black box ini, sehingga bisa dibawa oleh Tim SAR dan diserahkan kepada KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi), untuk proses lebih lanjut,” ucapnya, Selasa.

Baca juga: Pesawat SAM Air yang Hilang Kontak di Yalimo Ditemukan dalam Kondisi Hancur

Dengan ditemukannya black box diharapkan bisa menguak penyebab jatuhnya pesawat SAM Air.

Black box ini yang terbaru, sehingga data dan voice ada bersamaan di ekor pesawat SAM Air,” ungkapnya.

Baca juga: Tim SAR Berhasil Tiba di Lokasi Bangkai Pesawat SAM Air yang Jatuh di Yalimo

3. Hambatan evakuasi

6 jenasah, korban kecelakaan Pesawat SAM Air berhasil dievakuasi menggunakan Pesawat Boeing Trigana Air PK-YSN tiba di Bandara Sentani Jayapura, sekitar pukul 16.30 WIT, Selasa (27/6/2023).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen 6 jenasah, korban kecelakaan Pesawat SAM Air berhasil dievakuasi menggunakan Pesawat Boeing Trigana Air PK-YSN tiba di Bandara Sentani Jayapura, sekitar pukul 16.30 WIT, Selasa (27/6/2023).

Evakuasi terhadap korban jatuhnya pesawat SAM Air sempat terkendala oleh cuaca dan faktor geografis.

Pada Sabtu (24/6/2023), sebanyak enam tim SAR gabungan berhasil mendarat sekitar 200 meter dari titik jatuhnya pesawat. Mereka tak mendarat langsung ke lokasi jatuhnya pesawat karena medannya sangat curam.

Setelah mendarat, mereka tak bisa mencapai lokasi kejadian karena terhalang cuaca buruk.

Dadan menjelaskan, untuk mencapai bangkai pesawat, tim SAR gabungan mencoba mencari jalur alternatif, tetapi jarak tempuhnya lebih jauh.

Baca juga: 6 Personel SAR Gabungan Didaratkan di Lokasi Jatuhnya Pesawat SAM Air di Yalimo

Halaman:


Terkini Lainnya

Sapi Terperosok ke dalam 'Septic Tank', Damkar di Ngawi Turun Tangan

Sapi Terperosok ke dalam "Septic Tank", Damkar di Ngawi Turun Tangan

Regional
Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Regional
Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Regional
Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Regional
Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Regional
Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Regional
2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

Regional
Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Regional
Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Kami akan Kembalikan Kejayaan Bumi Sriwijaya

Pj Gubernur Sumsel: Kami akan Kembalikan Kejayaan Bumi Sriwijaya

Regional
Detik-detik Satu Warga Purworejo Terseret Ombak Genjik hingga Hilang

Detik-detik Satu Warga Purworejo Terseret Ombak Genjik hingga Hilang

Regional
Usai Rakernas, PDI-P Purworejo Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup

Usai Rakernas, PDI-P Purworejo Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup

Regional
Gunung Marapi Meletus Lagi dan Lontarkan Abu Setinggi 1 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi dan Lontarkan Abu Setinggi 1 Kilometer

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com