Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi, Ibu Hamil 7 Bulan di Semarang Dipaksa Jadi Pekerja Seks di Tempat Karaoke oleh Pasangannya

Kompas.com - 25/06/2023, 11:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Puluhan perempuan di Kota Semarang dipaksa menjadi pekerja seks perempuan (PSP) oleh pasangannya.

Mereka dijual melalui aplikasi chatting online. Mirisnya salah satu PSP dalam kondisi hamil 7 bulan.

Hal tersebut diungkapkan Paralegal Officer Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM), Nurul Safaatun, Sabtu (24/6/2023).

"Iya, ada kasus itu, total 30 orang yang kami data di enam bulan ini. Satu di antaranya ibu hamil 29 Minggu (7 bulan) jadi PSP di kawasan karaoke Kota Semarang," ucap dia.

Baca juga: Polda Kaltim Ungkap 26 Kasus TPPO, Anak di Bawah Umur Dijadikan Pekerja Seks

Ia mengatakan ibu hamil 7 bulan tersebut dipaksa melayani pria hidung belang oleh pasangannya. Jika menolak, maka ia akan dianiaya.

Bahkan kejadian terakhir, perut korban yang sudah membesar ditendang oleh pasangannya.

"Korban takut melapor hanya terdokumentasikan saja," paparnya.

Ia juga menyebut ada PSP yang dipaksa melayani empat pria di hari yang sama, meski kondiinya telah kelelahan.

Korban sudah menolak. Namun pasangannya tetap memaksa lantaran sudah ada empat pria yang memesan di aplikasi online.

"Korban sudah konfirmasi capek tetapi si pacar menargetkan harus mendapatkan uang sekian sehingga harus dilayani," terangnya.

Baca juga: Siswi SMP di Ciamis Jadi Korban Perdagangan Orang, Dijadikan Pekerja Seks oleh Kenalan

Menurut Nurul, PSP menjadi kelompok rentan kekerasan, tetapi para korban tak berani melaporkan karena situasi kerentanan yang dihadapinya.

"Kami edukasi dan motivasi tapi tetap tidak berani melapor dengan beberapa pertimbangan," jelasnya.

Ada beberapa pertimabagan yang menjadi alasan bagi korban tak melapor.

Salah satunya jika mereka melapor dan melakukan visum, maka polisi atau pun dokter biasanya akan menormalisasi karena dianggap bagian dari risiko pekerjaann.

"Padahal mereka tidak memiliki cita-cita menjadi PSP," katanya.

Alasan lain tak melapor adalah para PSP tak sepenuhnya independen, sehingga masih tergantung pada pasangannya.

"Ada yang tak mau melapor karena alasan keselamatan anak," ucapnya.

Baca juga: Wanita Pekerja Seks di Cimahi Diperkosa dan Dibunuh di Kandang Ayam, Pelaku Kenalan di Aplikasi Online

Kendati begitu, pihaknya melakukan pemantauan secara penuh para korban. Sembari terus mendorong para korban untuk melapor.

"Kami pantau terus kalau bisa mereka segera melapor," terangnya.

Rentan mendapatkan kekerasan

Ilustrasi kekerasan fisik dalam rumah tanggafreepik Ilustrasi kekerasan fisik dalam rumah tangga
Saat ini jumlah PSP di Kota Semarang mencapai 1.000 orang dan terbanyak di Kecamatan Semarang Barat.

Advokasi Officer SPEK-HAM, Boni Nainggolan mengatakan, berdasarkan data SPEK-HAM Maret sampai Juni 2023 terdapat lima (5) kasus kekerasan yang dialami oleh populasi kunci saat melakukan pekerjaannya di tempat hiburan.

Di antaranya PSP dipaksa harus melayani empat orang pelanggan dengan cara dipaksa akan tetapi korban diancam agar tidak melapor.

Juni 2023 ini ada juga kasus kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan mengalami KDRT oleh pasangannya karena pasangannya cemburu.

Baca juga: Warga Semarang Resah Banyak Pekerja Seks Mangkal di Jalan Raya

Selain itu ada ibu rumah tangga yang dipaksa oleh pasangannya untuk jadi perempuan yang dilacurkan hingga terpapar Infeksi Menular Sex (IMS).

"Kami harap tidak ada diskriminasi saat populasi kunci melaporkan kejadian kekerasan yang mereka alami serta bisa memberikan rasa aman bagi pelapor," katanya.

Keberadaan populasi kunci di Semarang seperti orang ODHI dengan HIV (ODHIV), Pekerja Sex Perempuan (PSP) dan komunitas rentan lainnya wajib menjadi perhatian dari pemerintah khususnya di pemerintah kota Semarang.

Populasi kunci ini rentan mendapatkan kekerasan serta diskriminasi baik dari masyarakat atau petugas.

Kasus-kasus Kekerasan Berbasis Gender (KBG) pada perempuan di populasi kunci saat ini masih menjadi permasalahan yang belum bisa selesai baik secara hukum (litigasi) atau non litigasi.

Baca juga: Populasi Rentan HIV/AIDS Tambah 500 Persen, KPA Kulon Progo: Paling Banyak di Pekerja Seks dan Laki-laki Suka Laki-laki

Data kekerasan berbasis gender yang dialami perempuan setiap tahun meningkat dari Januari – Maret 2023 saja sudah ada 41 kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan baik ibu rumah tangga,pekerja atau lainnya.

"Dari catatan DP3A Provinsi Jawa Tengah tercatat kekerasan berbasis gender lebih banyak di Kota Semarang dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah," ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya meminta petugas kemanan yang melaksanakan penertiban di kota Semarang dalam menghadapi pekerja perempuan bisa lebih humanis dan tidak melakukan kekerasana atau pelecehan kepada populasi kunci.

Adanya Rumah Aman bagi KBG yang memiliki HIV atau pecandu NAPZA yang jadi korban kekerasan.

Pendampingan oleh instansi pemerintah saat populasi kunci mengalami tekanan karena diancam serta mengalami aniaya.

Baca juga: Pekerja Seks Tewas Mengenaskan di Kamar Hotel usai Ditusuk 7 Kali oleh Pelanggan

"Konseling bagi korban kekerasan yang dilakukan oleh instansi terkait agar korban mau menceritakan permasalahan yang dialaminya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Ironi Ibu Hamil 7 Bulan Dipaksa Pasangannya Jadi PSK di Semarang, Perut Ditendang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com