Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Desa Binusan Dalam di Nunukan, Puluhan Tahun Mimpi Menikmati Listrik PLN, Masih Banyak yang Pakai Lampu Teplok

Kompas.com - 20/06/2023, 13:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga Desa Binusan Dalam, Nunukan, Kalimantan Utara masih terus berusaha meraih mimpinya untuk menikmati listrik PLN.

Wilayah Desa yang berada satu daratan atau sekitar 13 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Nunukan ini, masih hidup layaknya zaman dulu.

Tidak sedikit warganya masih memanfaatkan kaleng susu bekas dengan tempat sumbu dan diisi minyak tanah, untuk penerangan.

Baca juga: Cerita Jurnalis Kompas.com Saat Pelecehan Verbal Terjadi di Gedung KPK

Bagi warga yang sedikit mampu, mereka membeli lampu charger dan harus menuju wilayah yang sudah teraliri listrik PLN.

"Sedikit aneh dan layak menjadi perhatian. Lokasinya tidak jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten. Tapi masih banyak warga yang pakai lampu teplok untuk penerangan rumahnya di malam hari," ujar Ketua RT 11 Desa Binusan Dalam, Sappe, Senin (19/6/2023).

Sappe menuturkan, warga wilayah kota tentu akan tertawa terbahak-bahak, saat melihat anak-anak Desa Binusan Dalam yang belajar dengan lampu teplok.

Karena, lubang hidungnya akan menghitam akibat menghirup asap yang muncul dari nyala api di sumbu lampu teplok terlalu lama.

"Wacana Pemerintah selama ini membangun dari pinggiran. Terus terang kami sedikit sinis dengan itu. Realita yang kami hadapi, Desa Binusan Dalam yang satu hamparan dengan Pusat Kotanya Nunukan saja kondisinya masih seperti jaman kemerdekaan," imbuh Sappe.

Di Desa Binusan Dalam, ada 4 RT, masing masing RT 7, RT 8, RT 9, dan RT 11, dengan sekitar 200 KK, yang selalu berjuang demi menggapai impian mendapatkan listrik PLN.

Baca juga: Cerita SBY soal Mimpinya Naik Kereta Bersama Mega Dinilai Bukan Sinyal Koalisi, tapi…

Aparatur RT sebagai pemerintahan terkecil, menggalang dukungan dengan berkoordinasi dengan Kodim 0911/Nunukan, terus bermohon ke PLN Rayon Nunukan, mengirim proposal ke Pemerintah Provinsi Kaltara.

Namun sayangnya, sampai hari ini, mimpi Desanya bisa diterangi listrik PLN seperti Desa Desa sebelahnya, tak kunjung wujud.

"Apa dengan kondisi seperti ini, kami masih harus percaya wacana membangun dari pinggiran? Kami merasa pembangunan hanya untuk wilayah tertentu, bukan wilayah pedalaman macam kami," tegasnya.

Antre demi charger

Kondisi lucu terkait lampu, juga sering menjadi bahan guyon dan lawakan sesama warga Desa Binusan Dalam.

Bagaimana tidak, pemerintah pusat, mengalokasikan sekitar 230 unit bola lampu solar cell untuk seluruh Desa Binusan dan Binusan Dalam, dengan total 15 RT dan sekitar 6000-an penduduk.

Tentu, jumlah tersebut jauh dari kata cukup. Sehingga ada jadwal bergilir peminjaman lampu solar cell yang dibuat.

Baca juga: Cerita Suporter Tetap Nonton Laga meski Kecewa Tak Ada Messi, Terhibur dengan Kedatangan Garnacho

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com