PANDEGLANG, KOMPAS.com - Pantai Teluk di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dijuluki pantai terkotor di Indonesia karena sampahnya.
Pantai tersebut kini mengalami perubahan setelah diviralkan oleh Pandawara Group. Kelompok fokus pada lingkungan tersebut juga mengajak warga untuk turun membersihkan sampah di Pantai Teluk pada 22-23 Mei 2023 lalu.
Baca juga: Cerita di Balik Pantai Teluk Labuan di Pandeglang Disebut Paling Kotor
Pantauan Kompas.com, Jumat (16/6/2023), Pantai Teluk kini terlihat jauh lebih bersih. Bahkan di area tumpukan sampah kini sudah dipasang paving block.
Tadinya sepadan Pantai Teluk dipenuhi oleh sampah yang menumpuk. Sampah menumpuk di sepanjang pantai mulai dari samping Masjid Attaqwa hingga 100 meter ke arah sungai.
Bau menyengat juga menusuk ke hidung saat itu. Tapi saat ini tidak tercium sama sekali.
Sepanjang pantai juga terlihat pasir berwarna hitam. Sebelumnya, bahkan pasir tersebut tidak terlihat sama sekali karena tertutup sampah. Bahkan sampah juga mengambang di air laut di tepi pantai.
Namun demikian, tidak semua area Pantai Teluk bersih dari sampah. Di area antara lahan yang di-paving block dengan pantai masih terdapat sampah yang sengaja tidak dibersihkan.
Otoy, warga setempat mengatakan, sampah tersebut sengaja tidak dikeruk sebagai penahan abrasi ketika air laut pasang. Bahkan menurutnya, lahan yang di-paving block tersebut juga tercipta dari tumpukan sampah yang sudah menumpuk bertahun-tahun.
Tumpukan sampah juga masih tersisa di ujung sebelah kanan masjid Attaqwa. Menurut Otoy sampah tersebut adalah sampah baru yang setiap hari datang dari laut karena terbawa ombak.
Otoy mengatakan, setelah Pantai Teluk bersih, kini dia dan warga setempat menggagas untuk membuat taman. Taman akan dikelola oleh Masjid Attaqwa.
“Akan dibangun Taman Bahari Attaqwa, saat ini sedang dikerjakan bertahap dengan dipasang paving blok,” kata Otoy kepada Kompas.com di lokasi, Jumat.
Paving block tersebut, kata Otong merupakan sumbang dari PLTU Labuan dan kini sudah dikerjakan di lahan sepanjang 50 meter. Pengerjaanya dilakukan secara gotong royong oleh warga.
Selain memasang paving block, di lokasi tersebut juga dipasang bambu untuk menyangga agar lahan bekas sampah tidak longsor terkisis ombak.
Otoy mengatakan, warga sangat senang dengan kondisi baru Pantai Teluk. Tidak ada lagi pemandangan sampah dan sudah tidak bau lagi.