Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hendry Roris P Sianturi
Pengajar

Pengajar di Universitas Singaperbangsa Karawang, Lulusan Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia

Derry Drajat di Panggung Politik: Tak Kapok, meski Selalu Keok

Kompas.com - 15/06/2023, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara yang diakui KPU Kota Depok cuma 41.907 dukungan suara. Pasangan Gagah-Derry pun keok, sebelum bertanding.

Belakangan yang memenangkan Pilkada Depok 2010, yaitu pasangan Nur Mahmudi Ismail – Mohammad Idris.

Kegagalan kedua, terjadi ketika momentum Pilkada Kota Bekasi 2018. Ketika itu, Derry berhasrat ingin maju menjadi Calon Wali Kota Bekasi. Apa daya, Derry tak mendapat dukungan dari masyarakat dan partai politik.

***

Ada beberapa faktor penyebab gagalnya Derry melaju ke Senayan, mengacu pada lokasi kantor anggota DPR RI.

Pertama, penentuan Dapil yang berubah-ubah. Pada Pileg 2009, Dapil Derry berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Lalu di Pileg 2014, Dapilnya di Kota Bekasi dan Depok. Di Pileg 2019, Dapilnya berubah lagi menjadi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Data ini menunjukkan bahwa, perubahan Dapil di setiap Pileg menyebabkan Derry tidak memiliki konstituen tetap dan basis suara yang jelas.

Menurut Dr. Drs. Erdi, M.Si dalam makalahnya berjudul Strategi “Caleg Menang” dan Mendongkrak Elektabilitas pada Pemilu 2019, popularitas adalah potensi untuk mendapat keterpilihan konstituen.

Hanya saja, popularitas tidak cukup. Caleg juga perlu membangun zona politik. Seorang Caleg perlu memahami keadaan geografis dan wilayah di Dapilnya.

Misalnya seperti, kebutuhan dasar prioritas masyarakat di Dapil itu dan orientasi atau falsafah politik pemilih. Karena dengan pengetahuan ini, Caleg memiliki dasar untuk menyusun janji politik (Erdi: 2019).

Penyebab kedua, tumbangnya Derry di panggung politik karena tidak memiliki strategi pemanfaatan media yang efektif, baik media massa ataupun media sosial. Eksposur pemberitaan Derry Drajat di media massa masih rendah.

Jika memantau pemberitaan di media massa sepanjang 15 tahun terakhir di mesin pencari Google, berita paling mencuat terkait Derry Drajat, yaitu pemberitaan mengenai kematian istrinya pada 2016 dan berita tentang dirinya dilaporkan ke Panwaslu Depok karena diduga memalsukan data pendukung dari warga Depok.

Di media sosial, nama Derry Drajat juga sepi perbincangan. Akun-akun media sosialnya pun tidak ada yang bercentang biru alias resmi.

Di Instagram, misalnya, dari pemantauan penulis, Derry memiliki dua akun. Kedua akun tersebut tidak memiliki centang biru.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com