Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2024 Diprediksi TPA Penuh, Kendal Gandeng Swasta untuk Mengolah Sampah

Kompas.com - 06/06/2023, 20:35 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Pada 2024 mendatang, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kemungkinan tidak mempunyai tempat pembuangan akhir sampah (TPA).

Pasalnya, satu-satunya TPA yang dimiliki oleh pemerintah daerah di Desa Darupono Kaliwungu Selatan, sudah tidak muat menampung sampah.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Kendal berupaya menggandeng beberapa perusahaan terkait pengolahan sampah. Di antaranya, PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, yang pembangunan pabriknya dilakukan hari ini, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Beredar Video PLTU Morowali Meledak, Humas: Hoaks, yang Terbakar Sisa Sampah

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Aris Irwanto. Dia menjelaskan, setiap hari ada 400 ton sampah yang dibuang di TPA Darupono. Tahun ini mungkin sudah penuh.

“Kapasitas TPA Darupono tahun 2023 sudah full. Tahun 2024 kita tidak punya TPA. Solusi terbaik, tidak pengadaan tanah, tapi beli mesin pengolah sampah,” ujar Aris.

Aris yang datang ke KIK dalam rangka menyaksikan ground breaking pabrik daur ulang sampah plastik menambahkan, jika membeli tanah, butuh biaya lagi untuk membangun fisik dan infrastruktur lainnya, seperti jalan.

“Kita akan mencontoh Kabupaten Banyumas. Di Banyumas tidak ada sampah yang dibuang di TPA, karena di setiap desa punya mesin pengolahan sampah,” terang Aris.

Menurut Aris, butuh kesadaran masyarakat dan diperlukan gerakan pilah sampah.

Sementara itu, Direktur PT ALBA Dian Kurniawati menyatakan, perusahannya bisa memproduksi 36 ribu ton atau 1,9 miliar botol plastik.

Baca juga: Sampah Berserakan di Pinggir Jalan Pangkalpinang, Spanduk Larangan Diabaikan

Pabrik ini membutuhkan sekitar 48.000 ton limbah botol PET per tahun. Sampah botol ini akan dikumpulkan dari wilayah Jawa dan sekitarnya, dan ALBA akan aktif bekerja sama dengan pengepul lokal dan mendukung mereka.

“Proyek ini juga akan menciptakan peluang kerja baru di wilayah Kendal, untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari orang-orang sekitar,” ujar Dian.

Dian menegaskan, ALBA berkomitmen menjaga lingkungan melalui pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan sekitar.

Pabrik baru ini didesain untuk meminimalkan emisi udara dan mengintegrasikan proses pengolahan air dengan canggih, demi memastikan pembuangan air yang aman ke sistem drainase.

“Perusahan ini, tidak hanya bertujuan mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal dan pengusaha wanita seperti saya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan,” tambah Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com