Salin Artikel

2024 Diprediksi TPA Penuh, Kendal Gandeng Swasta untuk Mengolah Sampah

Pasalnya, satu-satunya TPA yang dimiliki oleh pemerintah daerah di Desa Darupono Kaliwungu Selatan, sudah tidak muat menampung sampah.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Kendal berupaya menggandeng beberapa perusahaan terkait pengolahan sampah. Di antaranya, PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, yang pembangunan pabriknya dilakukan hari ini, Selasa (6/6/2023).

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Aris Irwanto. Dia menjelaskan, setiap hari ada 400 ton sampah yang dibuang di TPA Darupono. Tahun ini mungkin sudah penuh.

“Kapasitas TPA Darupono tahun 2023 sudah full. Tahun 2024 kita tidak punya TPA. Solusi terbaik, tidak pengadaan tanah, tapi beli mesin pengolah sampah,” ujar Aris.

Aris yang datang ke KIK dalam rangka menyaksikan ground breaking pabrik daur ulang sampah plastik menambahkan, jika membeli tanah, butuh biaya lagi untuk membangun fisik dan infrastruktur lainnya, seperti jalan.

“Kita akan mencontoh Kabupaten Banyumas. Di Banyumas tidak ada sampah yang dibuang di TPA, karena di setiap desa punya mesin pengolahan sampah,” terang Aris.

Menurut Aris, butuh kesadaran masyarakat dan diperlukan gerakan pilah sampah.

Sementara itu, Direktur PT ALBA Dian Kurniawati menyatakan, perusahannya bisa memproduksi 36 ribu ton atau 1,9 miliar botol plastik.

Pabrik ini membutuhkan sekitar 48.000 ton limbah botol PET per tahun. Sampah botol ini akan dikumpulkan dari wilayah Jawa dan sekitarnya, dan ALBA akan aktif bekerja sama dengan pengepul lokal dan mendukung mereka.

“Proyek ini juga akan menciptakan peluang kerja baru di wilayah Kendal, untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari orang-orang sekitar,” ujar Dian.

Dian menegaskan, ALBA berkomitmen menjaga lingkungan melalui pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan sekitar.

Pabrik baru ini didesain untuk meminimalkan emisi udara dan mengintegrasikan proses pengolahan air dengan canggih, demi memastikan pembuangan air yang aman ke sistem drainase.

“Perusahan ini, tidak hanya bertujuan mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal dan pengusaha wanita seperti saya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan,” tambah Dian.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/06/203558978/2024-diprediksi-tpa-penuh-kendal-gandeng-swasta-untuk-mengolah-sampah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke