Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

Kompas.com - 06/06/2023, 09:55 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Benteng dari gempuran kemajuan teknologi

Lebih lanjut, Jekek juga ingin ada kurikulum yang memberikan pemahaman sekaligus membentengi anak-anak dari potensi kasus percabulan ataupun kasus kekerasan yang lain yang masuk dalam moralitas.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, potret ril perkembangan teknologi memberikan dampak yang tidak diantisipasi bersama.

Dia mencontohkan, dewasa ini terdapat anak yang mengalami kondisi dewasa dini sehingga anak tersebut ingin tahu informasi terkait aktivitas seksual.

“Kondisi ini semestinya harus diantisipasi sejak dini. Apakah memungkinkan dari tingkat SD ada sebuah kurikulum khusus dengan batasan yang ada disesuaikan. Tidak secara vulgar dikenalkan. Tetapi disesuaikan dengan jenjang usianya,” ungkapnya.

Jekek mencontohkan, kurikulum negara maju sudah dikenalkan pendidikan seks sejak usia dini. Dengan begitu, anak-anak bisa mendeteksi dan membentengi diri.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja

Selain itu, ada pendidikan pengenalan terhadap organ pribadi yang menjelaskan fungsinya masing-masing. Anak diberikan pemahaman lebih awal agar bisa mengetahui batasan-batasan privasi.

“Dari situ anak punya kesadaran untuk melindungi diri. Kalau nanti ada yang megang-megang di area yang diajarkan masih bisa melakukan perlawanan. Maka ini bisa menjadi deteksi dini kalau anak mengalami seperti itu,” ungkapnya.

Jekek menilai, dengan pembelajaran lebih awal, negara maju bisa bersikap dan bertindak atau minimal bisa menciptakan situasi aman.

Lebih lanjut, Jekek menambahkan, kasus pelecehan seksual yang melanda anak-anak menjadi tanggung jawab kolektif dan tidak hanya menjadi kontrol dari pemerintah atau Kementerian Agama.

Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus mengambil ruang bertanggung jawab untuk melakukan fungsi-fungsi pengawasan terhadap aktivitas apapun baik itu pendidikan, keagamaan, kepemudaan, dan masyarakat secara umum semuanya harus menjadi ruang partisipasi publik.

Baca juga: Kenalkan Pendidikan Seks pada Anak Melalui Lagu Lindungi Diri

Jekek menegaskan, pengawasan yang dilakukan masyarakat diperlukan agar berpartisipasi melakukan kontrol sekaligus memberikan informasi jika ada gejala dan ada kondisi yang dianggap tidak wajar.

Dengan demikian, kata dia, langkah Itu menjadi antisipasi yang dapat dilakukan pada ranah preemtif dan preventif sehingga kejadian ini dapat dicegah minimalisir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com