"Kita bersyukur akhirnya kita sama-sama happy menyelesaikan persoalan ini, kita diterima dengan baik sehingga kita aman dan nyaman berada di tempat ini," kata Andre.
Andre berkomitmen akan menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat lokal sesuai dengan keahliannya.
"Membangun ini kita tidak bisa sendiri, tentu nantinya membutuhkan masyarakat. Akan ada banyak karyawan yang akan tertampung," kata Andre.
Andre menuturkan, ia membeli tanah di kawasan Bumbang tersebut sekitar tahun 1990, dan hingga kini masih dikuasainya dengan status HGB dari 1996 sampai 2025 nanti.
Baca juga: Perusahaan Bantah Ingin Menggusur Paksa Kampung Nelayan di Pantai Bumbang Lombok Tengah
Sebelumnya, pada April 2023 lalu mayarakat sempat bersitegang dengan pihak perusahaan karena tanah yang ditempati merasa dikuasainya.
Ketegangan konflik masyarakat Bumbang dan perusahaan itu sempat viral di media sosial, dan menjadi perhatian publik Nusa Tenggara Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.